Pada chapter sebelumnya para peserta revolusi yang memakan kue pemberian instruktur bertingkah aneh dan saling menyerang. Hanaoka, Kawana dan peserta revolusi lain yang belum memakan kue itu pun melarikan diri. Satu persatu tertangkap dan menyisakan Hanaoka dan Kawana yang bersembunyi di hutan.
Di chapter 119 kali ini, masih melanjutkan ketika Hanaoka dan Kawana bersembunyi, salah satu orang yang mengejar mereka yaitu Tamiya yang sangat tidak menyukai Shun, dapat merasakan keberadaan dua wanita itu dari bau mereka.
Kawana tampak khawatir sekali. Di saat itu, Hanaoka mengambil keputusan yang tak biasa, dia memutuskan untuk keluar dari tempat persembunyian dan berakting menjadi gadis baik di depan Tamiya. Itu karena Hanaoka sadar betul kalau Tamiya tertarik padanya.
Betul saja, Tamiya langsung luluh setelah dirayu. Rupanya Kawana tidak bodoh, dia melihat Tamiya yang lengah dan langsung ambil kesempatan memukul laki-laki itu dari belakang dengan sebatang kayu. Setelah Tamiya pingsan, Hanaoka dan Kawana melarikan diri.
Kawana tak tau ke mana mereka akan pergi, ketika dia menoleh ke depan lagi, instruktur Nakamura muncul di hadapan mereka dan langsung menyerang Kawana. Untung saja Kawana sempat menghindar.
Dua wanita itu menatap ngeri Nakamura yang hendak mengmyerang mereka menggunakan tubuh para peserta revolusi yang telah tertangkap.
Kawana dan Hanaoka melarikan diri lagi dan kali ini mereka memasuki area dengan tanda peringatan dilarang masuk, tempat itu diberi nama 'tempat suci'. Sementara itu Nakamura berhenti mengejar karena ia tidak bisa ke tempat tersebut.
Di sisi lain Hanaoka dan Kawana terus berlari sampai menemukan sebuah ladang. Mereka sempat kebingungan dan akhirnya Kawana yang merupakan seorang perawat mengenali tanaman di ladang itu, tanaman-tanaman itu adalah opium. Kawana teringat tentang kue misterius dan menebak kalau kue-kue itu pasti telah dicampur opium.
Mereka berdua dikejutkan oleh suara yang berasal dari speaker di sekitar ladang. Seseorang mengumumkan adanya penyusup (Kawana dan Hanaoka) yang masuk ke tempat suci.
Ketika dua wanita itu kebingungan, tak lama kemudian beberapa pria muncul dengan membawa senjata.