Lihat ke Halaman Asli

Lookism Chapter 432: Ibu PHS Kenal Park Jinyeong?

Diperbarui: 20 Januari 2023   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber : manhwa Lookism)

Pada chapter 431 kemarin Park Hyungeok telah selesai membuat crew untuk menyerang Ilhae dengan anggota Zin, Vasco, Jay, Ahn Hyungseong, dan dirinya sendiri (Hyungseok kecil). Namun sebelum itu, seperti yang telah Hyungseok katakan, sebentar lagi akan memasuki musim liburan. Oleh karena itu, pada episode terbaru ini, akhirnya Hyungseok pulang kampung lagi setelah sekian lama.

Chapter 432 masih menyambung perbincangan antara DG/ Lee Jihoon dengan Yujin mengenai kelemahan Choi Dongsoo. Sebelum itu Yujin ingin membicarakan mengenai Lee Jihoon, rupanya Yujin tau kalau Lee Jihoon pernah membunuh seseorang. Mendengar itu, DG/ Lee Jihoon pun terkejut, bagaimana bisa Yujin mengetahui tentnag masa lalunya. Yujin pun melanjutkan perkataannya bahwa selama ini di generasi pertama, Lee Jihoon tak pernah membunuh, melainkan hanya mengambil salah satu anggota tubuh lawan yang ia kalahkan.

Lalu diperlihatkan panel berisi siluet seorang pria yang sudah tak bernyawa. Yujin menyebut kasus itu adalah kasus pembunuhan yang masih misterius.

DG menjadi suram, namun Yujin mengatakan bahwa dirinya tidak akan memanfaatkan hal itu. Ia tau bahwa Choi Dongsoo sengaja membantu Lee Jihoon untuk menutupi kasus pembunuhan itu, sebagai gantinya Choi Dongsoo terus memanfaatkan Lee Jihoon. Jadi singkatnya Lee Jihoon/ DG dimanipulasi oleh Choi Dongsoo. Dengan itu, Yujin pun menegaskan bahwa kelemahan Choi Dongsoo adalah tindakannya yang menutupi kasus pembunuhan  tersebut. Mendengar Yujin terus mengoceh, DG menjadi geram dan menggertak akan membunuhnya, namun Yujin tidak takut, ia berkata bahwa pertemuannya dengan DG sudah ada dijadwal sehingga bila dia mati, maka DG akan langsung ketahuan. Daripada membunuhnya, Yujin pun menawarkan kerja sama untuk membunuh Choi Dongsoo. Tak hanya itu, Yujin pun berkata bahwa ia akan menyelesaikan kasus pembunuhan misterius yang dilakukan Lee Jihoon dengan cara menjebak orang lain sebagai pelaku. 

Siapa orangnya? Yujin memberi petunjuk bahwa orang yang akan ditumbalkan adalah orang yang telah dia besarkan dan tidak memiliki identitas di Korea. Lalu muncul siluet dua orang yang sudah sangat dikenal, mereka adalah dua paman dari Hostel A (Mantan bawahan Alm. Wang Ochun).

Setelah itu DG dan Yujin pun bersalaman sebagai permulaan kerja sama mereka. Namun, Yujin kembali menanyakan mengapa DG ingin mengkhianati Choi Dongsoo, mengingat hal itu tidaklah mudah dilakukan. Dengan senyum mencurigakan, DG menjawab alasanya adalah karena Choi Dongsoo sudah terlalu tua.

Scene berpindah ke sebuah tempat, ada Jonggun sedang bicara dengan Choi Dongsoo. Jonggun menyinggung soal perintah Choi Dongsoo yang menariknya kembali saat hampir berhasil menangkap Yujin dan mengatakan bahwa Choi Dongsoo sudah tua. Choi Dongsoo membenarkan perkataan Jonggun sambil tersenyum misterius, senyum yang terlihat mirip dengan senyum DG sebelumnya.

Scene berpindah lagi ke kampung halaman Park Hyungseok. Ada tiga remaja ( dua laki-laki dan satu perempuan) sedang nongkrong di gang. Salah satu dari mereka yang sedang bermain bola bernama Kim Mae dan yang memakai topi bernama Kim Panjun. Mereka mengingat kejadian saat dulu pernah dikalahkan oleh Hyungseok kecil yang masih gendut. Jika bertemu lagi, mereka akan menunjukkan kekuatan mereka yang sekarang.  Bola yang dimainkan Mae terlepas dan mengarah ke Hyungseok yang baru datang dengan membawa beberapa tas belanjaan. Karena penampilan Hyungseok sekarang sudah berubah, mereka bertiga tidak menyadarinya dan Mae pun menyuruh Hyungseok untuk menendang bolanya kembali. Tak seperti Mae dan Panjun yang sinis, Hyeji tampak merona melihat Hyungseok.

Tiba-tiba ibu Hyungseok lewat sambil menarik gerobak berisi barang-barang bekas yang sangat banyak. Mae dan Panjun pun mengolok-olok ibu Hyungseok. Tentu saja Hyungseok tak terima, dia langsung menendang bola tepat mengenai wajah Mae. Mae yang marah mengajak Hyungseok berkelahi, tapi Hyungseok mempersilakan. Namun pada akhirnya mereka memilih pergi.  Setelah itu Hyungseok membantu ibunya mendorong gerobak, tapi pada saat itu ibunya belum mengenali dia. Ibu Hyungseok berterimakasih dia juga berkata bahwa anaknya (Hyungseok) selalu mengirim uang. Ibu Hyungseok memilih menyimpan uang itu dan bekerja, hitung-hitung olahraga, katanya. 

Akhirnya Hyungseok mengungkapkan siapa dirinya. Ibu Hyungseok sempat terkejut dan tak percaya, tapi tampak senang. Mereka pun pulang ke rumah dan menikmati makan malam. Ibu Hyungseok terus tersenyum karena merasa senang, rencananya mereka akan pergi ke rumah nenek. Tentu ibu Hyungseok tak sabar menantikan respon keluarga mereka mengingat Hyungseok sudah semakin keren. Hyungseok mengingat masa-masa kelamnya dan dia sangat menyadari ibunya sangat berharga untuknya.

Selesai mencuci piring, Hyungseok menanyakan sesuatu pada ibunya. Dia menyerahkan selembar foto yang merupakan foto Park Jinyeong saat muda dan bertanya apakah ibunya mengenali orang itu. Ibu Hyungseok sontak jatuh ke lantai, dia terkejut dan tampak marah., bertanya pada Hyungseok darimana mendapatkan foto itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline