Lihat ke Halaman Asli

Aulya Maharani

Mahasiswi Sastra Indonesia

Peran Mamak di Minangkabau

Diperbarui: 1 Maret 2021   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran Mamak di Minangkabau

...

Kaluak paku kacang balimbiang

Tampuruang lenggang-lenggangkan

Baok manurun ka saruaso

Anak dipangku Kamanakan dibimbiang

Urang kampuang dipatenggangkan

Tenggang sarato jo adaiknyo.

Pantun adat di atas menjelaskan tentang peranan seorang Mamak di Minangkabau. Mungkin pada saat ini kebanyakan orang, baik masyarakat Minangkabau ataupun masyarakat suku lainnya lebih mengenal istilah panggilan "Paman" atau "Om" bahkan dengan perkembangan bahasa yang sangat pesat, banyak pula masyarakat menggunakan istilah asing dalam penyebutan anggota keluarga seperti "Uncle" dalam bahasa Inggris panggilan dari Mamak atau Paman. 

Tidak banyak masyarakat terutama masyarakat Minangkabau menggunakan panggilan "Mamak" kepada Pamannya. Namun sebenarnya, masyarakat Minangkabau memanggil seorang Paman (saudara kandung dari kakak atau adik perempuan) itu di panggil dengan sebutan Mamak.

Dari pantun tersebut dapat di pahami bahwa seorang Mamak memiliki dua tanggung jawab yang harus dipikulnya, tanggung jawab seorang Mamak pun tidaklah mudah, dimana seorang Mamak harus bisa membagi prioritas antara Anak Kandung dengan Keponakan. Hasil jerih payah seorang Mamak ketika bekerja, itu di berikan kepada Anak Kandung dan istrinya. Sedangkan kemenakan mendapatkan hasil dari harta pusaka turun menurun dari pihak Ibu yang di kelola oleh seorang Mamak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline