Lihat ke Halaman Asli

A.RN

TERVERIFIKASI

Freelancer

Kata Mama, Dia Sudah Tidak Bisa Masuk Rumah Lagi

Diperbarui: 1 September 2019   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image via Miles Davis / Flickr

Kendi itu akhirnya dikubur. Meski ukurannya kecil, namun lubang yang digali papa lumayan dalam. Diletakkan di empat sudut rumah, dan saya melihat proses itu semua.

Tentu, kejadian ini sudah lama. Saat aku umur 8 tahun, atau 15 tahun yang lalu. Namun bekas semen untuk menutup kendi-kendi tersebut di pojok rumah hingga kini masih ada.

Entah apa pun isinya, saya lupa betul. Yang saya lihat ada kain putih yang membungkusnya, ditutup dalam kendi, dan terkubur...

Kata Mama, Dia Sudah Tidak Bisa Masuk Rumah Lagi.

Bagai anak kecil polos, saya hanya mengiyakan. Kemudian kembali bermain dengan teman-teman.

bentuk kendi itu kira-kira seperti ini (sumber: pixabay/Momentmal)

Alam Gaib dan misterinya tidak bisa tak diacuhkan. Sejak kecil saya tumbuh dalam narasi horor. Saya pun mengimani keberadaan makhluk ciptaan Tuhan yang tak kasat mata.

Meski kata orang, bahwa makhluk halus nampak menakutkan. Saya tidak mengiyakan begitu saja. Karena seumur hidup, saya belum melihatnya.

Mungkin saja film horor dan ilustrasi-ilustrasi yang beredar selama ini tidak benar, dengan maksud untuk menakut-nakuti kita.

Back to My Childhood

Hanya karena saya belum melihat wujud atau ditampakkan secara utuh oleh makhluk halus, bukan berarti saya tidak punya pengalaman dengan mistis.

Kendi yang ditanam di dalam rumah, adalah untuk melindungi saya.

Entah ini boleh dipercaya atau tidak. Saya pun bahkan meragukannya. Kalau melindungi saya dari makhluk gaib di dalam rumah saja, bukankah "dia" bisa menunggunya di luar?

Namun kini saya bisa memahami, bahwa dengan cara tersebut mungkin bisa mengurangi kekhawatiran orangtua, agar saya bisa sehat selalu dan terlepas dari gangguan.

Siapa yang tidak merasa aneh dan takut, bahwa ada sosok yang tidak kasat mata menjaga anak puteranya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline