Mahasiswa Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES) melaksanakan praktik kerja lapangan/magang serta upaya membangun komunitas (desa dan sekolah). Pelaksanaan program ini dilakukan melalui 11 tahapan siklus pemecahan masalah di tiga lokus yaitu, lokus institusi, lokus masyarakat/komunitas, dan lokus sekolah. Program ini memiliki tujuan agar mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu kesehatan masyarakat yang diperoleh untuk mendiagnosis dan melaksanakan upaya pemecahan masalah kesehatan di institusi dan komunitas berbasis bukti (evidence-based decision making).
Salah satu lokus/tempat pelaksanaan program yaitu berada di lokus masyarakat di wilayah Kelurahan Pindrikan Lor, Semarang Tengah, Kota Semarang. Wilayah Kelurahan Pindrikan Lor ini memiliki 6 RW dan terdapat posyandu di masing-masing RW. Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, Kelurahan Pindrikan Lor merupakan wilayah tertinggi kasus stunting di Kecamatan Semarang Tengah dengan 11 kasus yang meningkat dari bulan sebelumnya yaitu 9 kasus stunting. Maka dari itu, diperlukan intervensi khusus yang menyasar pada kader posyandu yang merupakan ujung tombak penggerak masyarakat dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita sehingga dituntut untuk dapat memiliki pengetahuan dan kompetensi yang cukup sehingga dapat menyukseskan penurunan dan pencegahan kasus stunting.
Pelaksanaan intervensi ini mengangkat judul “Kader Hebat Paham Cegah Stunting” yang pelaksanaannya melalui pemberian edukasi kepada seluruh kader posyandu terutama di Posyandu RW 1, 2, dan 6 terkait stunting, faktor risiko, dan pencegahannya. Selain itu, seluruh posyandu di wilayah Kelurahan Pindrikan Lor mendapatkan media pamflet berisi “ibu pintar cegah stunting" yang didalamnya memfokuskan pada pemberian asupan gizi terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan 8 Pesan Kunci Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Hal ini dilakukan agar seluruh posyandu terfasilitasi media edukasi dan para kader dapat menggunakan media tersebut sebagai panduan dalam melakukan penyuluhan kepada masyarakat yang datang ke posyandu.
Melalui intervensi ini diharapkan seluruh kader posyandu yang ada di wilayah Kelurahan Pindrikan Lor memiliki pemahaman yang baik terkait pencegahan stunting. Pemberian edukasi dalam penyuluhan tetap dilaksanakan disetiap pelaksanaan posyandu dengan memanfaatkan media edukasi yang telah terfasilitasi agar pemahaman masyarakat terkait stunting dan pencegahannya dapat meningkat dan kejadian kasus stunting di wilayah Kelurahan Pindrikan Lor tidak meningkat dan dapat teratasi dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H