Deskripsi singkat -
Karya sastra klasik selalu memiliki daya tarik yang abadi, salah satunya adalah The Canterbury Tales karya Geoffrey Chaucer. Ditulis pada akhir abad ke-14, karya ini bukan hanya sekadar kumpulan cerita, tetapi juga potret kehidupan masyarakat Inggris pada masa itu. Dengan bahasa yang kaya dan cerita yang beragam, The Canterbury Tales tetap relevan dan menarik bagi pembaca modern.
Geoffrey Chaucer: Bapak Sastra Inggris
Geoffrey Chaucer dikenal sebagai salah satu sastrawan terpenting dalam sejarah sastra Inggris. The Canterbury Tales menjadi mahakaryanya, sekaligus tonggak perkembangan bahasa Inggris yang saat itu masih dalam proses menjadi bahasa sastra. Dengan gaya bercerita yang segar dan penuh humor, Chaucer berhasil memotret kehidupan sosial masyarakat dari berbagai kelas dan profesi.
Sekilas Tentang "The Canterbury Tales"
The Canterbury Tales adalah kumpulan cerita yang dibingkai dalam sebuah perjalanan ziarah ke Katedral Canterbury. Cerita ini berfokus pada sekelompok peziarah dari berbagai latar belakang yang memutuskan untuk menceritakan kisah mereka untuk menghibur satu sama lain selama perjalanan.
Terdapat lebih dari 20 cerita dalam karya ini, mulai dari cerita romantis, humor, hingga kritik sosial. Setiap karakter, seperti The Knight, The Miller, The Wife of Bath, dan lainnya, mewakili potret masyarakat Inggris abad ke-14.
Pesan dan Simbolisme dalam "The Canterbury Tales"
1. Potret Keberagaman Masyarakat
Chaucer menghadirkan karakter dari berbagai latar belakang sosial: bangsawan, rohaniwan, pekerja, hingga pedagang. Setiap karakter memiliki kisah dan perspektif unik, mencerminkan dinamika sosial di zamannya.