Tradisi adalah suatu yang biasa di lakukan oleh nenek moyang kita sejak zaman dahulu sehingga menjadi hal yang turun temurun hingga saat ini.
Oleh karena itu, kita sebagai penerus bangsa harus selalu menjaga tradisi tersebut sehingga kita tidak akan kehilangan tradisi tersebut. Tradisi tersebut sudah menjadi bagian dari Indonesia yang akan terus berkembang dengan seiring berjalannya waktu, jadi kita sebagai penerus bangsa harus melestarikan tradisi yang kita miliki dan kita harus bangga dengan tradisi yang kita punya.
Dari berbagai macam daerah juga memiliki tradisi berbeda-beda, di Jawa Timur sendiri tepatnya di kota malang juga memiliki 3 tradisi.
Tradisi ini dilakukan bukan semata-mata hanya untuk melestarikan saja melainkan juga untuk menjaga kesakralan kota Malang juga agar tidak mudah di rusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dari ke 3 traisi tersebut juga melakukan ritual ritual yang tak biasa yang hanya di lakukan di Malang raya saja antara lain, yaitu:
1. Tradisi Ritual satu suro di gunung kawi
Sesuai namanya maka ritual satu suro ini akan dilakukan di malam hari lebih tepatnya pada malam satu suro dengan adanya kirap budaya yang hanya di lakukan oleh warga Malang yang melakukan ritual satu suro di Gunung Kawi tersebut.
Dari ritual tersebut akan terlihat akulturasi budaya di mana dalam kirab tersebut akan tersaji berbagai kesenian lokal, Tionghoa dan hadrah. Ritual ini di lakukan semata-mata hanya sebuah bentuk dari rasa sukur rakyat setempat atas segala nikmat yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Puncaknya adalah ketika pembakaran patung Boto yang di lambangkan sebagai keburukan yang harus dimusnahkan.
2. Tradisi petekan
Tradisi petekan merupakan tradisi yang kerap kali di gelar oleh suku tengger desa ngadas, kabupaten malang. Tradisi ini di gunakn untuk melihat kehamilan di luar nikah pada kalangan remaja perempuan. Tradisi tersebut akan di pimpin oleh dukun ada yang di bantu oleh dukun bayi. Ritual ini akan di lakukan di rumah tetua adat lalu dukun bayi tersebut akan menekan perut bagian bawah para remaja perempuan guna untuk mendeteksi kehamilan.
3. Tradisi ritual patirtan candi sumberawan
Ritual patirtan candi sumberawan ini hampir sama denan ritual satu suro yang merupakan suatu bentuk sedekah bumi sebagai bentuk rasa syukur warga setempat atas berkah yang di dapat.