Lihat ke Halaman Asli

Cyber Proyek yang Terselubung

Diperbarui: 18 November 2017   00:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Kasus E-KTP merupakan trending topic yang selalu hadir di setiap media cetak dan elektronik. Kehadiran Setya Novanto seakan menjadi buah bibir yang tidak ada habisnya. Perubahan sistem ke era digital memanglah bukan merupakan hal yang buruk bahkan kita harus mendukung setiap kebijakan pemerintah tersebut. Perubahan segala sistem pengaturan berbasis data kini telah di-digitalisasi dan disimpan dalam sebuah database dengan kecanggihan dan kerumitan teknologinya. 

"Proyek Cyber" ungkapan yang saya berikan kala melihat segala perubahan sistem yang terjadi, semuanya serba elektronik dan berbasis cyber misalnya E-KTP, E-Toll, E-Commerce, E-Goverment, semuanya serba elektronik dan yang pasti disimpan dengan tingkat keamanan tertentu dalam dunia cyber. Proyek Cyber sangatlah menggiurkan dengan perkembangan teknologi se-pesat ini Indonesia tidak mau kalah sehingga ikut mencoba mendigitalisasi seluruh komponen yang bersifat kepemerintahan. 

Proyek cyber tidaklah murah karena membutuhkan dana yang sangat besar contohnya saja pembuatan E-KTP yang bisa mencapai angka dua belas digit. Setiap perubahan yang dilakukan pasti membutuhkan usaha, dan yang dimaksud usaha disini adalah anggaran. tidak banyak orang yang paham akan penggunaan anggaran negara untuk apa saja tapi kita wajib untuk mengetahui dan mengawasinya. 

Dewasa ini seluruh warga dunia memahami pentingnya cyber begitu pula pemerintah yang menginginkan semua data di-digitalisasi yang membuat itu menjadi masalah baru karena membutuhkan dana lebih. namun kebanyakan rakyat memilih diam karena takut tangan mereka ikut kotor. Sudah menjadi kewajiban sebagai warga negara yang baik untuk terus me-monitor penggunaan anggaran jangan sampai proyek yang tujuannya sebagai alat untuk mempermudah justru dijadikan kesempatan bagi orang yang tidak bertanggung jawab jangan sampai karena ingin mengikuti trend cyber kemudian pemerintah ikut-ikutan dan menjadikan cyber sebagai proyek yang bisa memberikan keuntungan.

Pemerintah haruslah tetap diawasi oleh karena itu dibutuhkan tenaga ahli yang bisa dipercaya dan dapat bekerja untuk rakyat, bukan ahli yang mengambil keuntungan sendiri karena banyak yang tidak memahami cyber. Kita haruslah selalu mewaspadai setiap ancaman yang mungkin tidak terlihat jika ingin membangun negeri ini. ancaman cyber tidak hanya berupa virus, trojan, ransomware, hacking dan yang lainnya tapi ancaman tersebut bisa datang dari proses pengadaan dan penyalahgunaan anggaran yang harus selalu kita awasi. karena jika korupsi terus terjadi indonesia tidak akan pernah berdiri di kaki sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline