Kronologi kandasnya kapal MV Caledonian Sky menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan:
Pada 3 Maret 2017 pukul 23.00 WIT kapal pesiar MV Caledonian Sky yang berbendera Bahama dan dinakhodaioleh Kapten Keith Michael Taylor, tiba di perairan Desa Yenwaupnor, Distrik (Kecamatan) Meosmansar, yang merupakan kawasan konservasi perairan daerah (KKPD) Selat Dampier;
Kelengkapan dokumen kapal telah diperiksa dan diberikan izin masuk melalui surat persetujuan berlayardari Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Jayapura Nomor : CC.2/KM.17/02/III/2017 tanggal 1 Maret 2017 menuju Raja Ampat;
Pada 4 Maret 2017, pukul12.41 WIT di sekitar Pulau Manswar Distrik Meos ManswarKab. Raja AmpatKapal Pesiar MV Caledonian Sky kandas dan menabrak terumbu karang padakedalaman 5 meter di perairan pulau Kri (Kampung Yenbuba);
Informasi sementara kandasnya kapal Pesiar MV Caledonian Sky disebabkan kapten kapal tidak memonitor GPS dan radar serta pasang-surut air laut dan kondisialam perairan di sekitarnya.
Kerugian Akibat Insiden
Dari hasil pemeriksaaan, Deputi Koordinasi Bidang Kedaulatan Maritim di Kemenko Maritim, Arif Havas Oegroseno menyatakan Caledonian Sky dengan bobot 4.200 gros ton yang kandas dan menabrak terumbu karang pada kedalaman 5 meter menimbulkan kerusakan fisik terumbu karang yang diperkirakan mencapai 1600 meter persegi dengan kerugian material mencapai 25 milyar.
Hilangnya potensi terumbu karang yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat papua dalam bidang pariwisata khususnya di pulau kri dalam kurun waktu 10 tahun di Selat Dampier pada titik koordinat (00o 30,992’ LS dan 130o 40,283’ BT) diperkirakan butuh waktu 50 hingga 100 tahun untuk kembali memulihkan seperti semula terumbu karang yang rusak.
Kerusakan terumbu karang yang merupakan komoditas utama menyebabkan terganggunya aktivitas perkenomian di Raja Ampat seperti terganggunya jasa pengelolaan objek wisata seperti diving, snorkeling, penginapan dan berbagai aktivitas pariwista yang menunjang perekonomian bahkan akan menurunkan minat wisatawan yang datang sehingga sangat berpengaruh pada kondisi perekonomian Raja Ampat.
Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNDIP, Dr Ir Diah Permata Msc mengatakan kepada detikTravel, Rabu (15/3/2017) bahwa Karang adalah makhluk yang sangat rentan pada sentuhan. Bahkan ketika terjadi badai di lautan pun, cabang-cabang karang bisa rusak menjadi puing. Untuk tumbuh sekitar 5 cm, karang membutuhkan waktu 1 tahun.
Dampak lain akibat rusaknya terumbu karang adalah Spesies Laut akan terancam punah, karena Terumbu karang berfungsi sebagai habitat bagi banyak spesies laut, terutama bagi sejumlah spesies yang memiliki nilai ekonomis penting. Apabila ikan yang merupakan sumber perkonomian masyarakat raja ampat terganggu maka kondisi perekonomian pun akan terganggu dan berdampak buruk, karena berpengaruh tidak dalam waktu satu atau dua hari namun dalam waktu yang lama bahkan bertahun-tahun.