Lihat ke Halaman Asli

Persembahan Dari Rakyat untuk Sang Sultan

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13498916101827747555

[caption id="attachment_203708" align="aligncenter" width="300" caption="doc. pribadi"] [/caption]

Rabu (10/10), hari ini merupakan hari yang spesial bagi seluruh rakyat Yogyakarta. Karena pada pukul 09.00 pagi tadi, telah dilaksanakan pelantikan gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X dan wakil gubernur Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam IX yang dilantik langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono  di Gedung Agung Yogyakarta.

Pelantikan Sultan tadi pagi juga disaksikan langsung oleh masyarakat dan pedagang - pedagang pasar beringharjo melalui siaran televisi. Ternyata pelantikan gubernur ini menuai aksi para mahasiswa untuk menolak kedatangan Presiden SBY ke Jogja. Tetapi aparat polisi dan salah satu orang dari komunitas kawasan malioboro memberi penjelasan secara detail bahwa Presiden datang karena undangan dari masyarakat jogja, setelah sedikit diancam akan diusir apabila merusak acara pelantikan yang sedang berlangsung di Gedung Agung. Akhirnya para massa membubarkan diri secara tertib.

Setelah pelantikan selesai, sekitar pukul 15.00 dilanjutkan acara pesta rakyat yang di persembahkan untuk penetapan dan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur dari masyarakat Komunitas Kawasan Malioboro. Para masyarakat sangat antusias sekali merayakan acara pesta rakyat, dan ini merupakan wujud rasa syukur yang di persembahkan oleh masyarakat.

[caption id="attachment_203712" align="aligncenter" width="300" caption="antusias para masyarakat di sepanjang jalur lambat Malioboro (doc. pribadi)"]

1349888799606770019

[/caption]

Pesta rakyat ini di ikuti oleh para pengunjung yang datang ke malioboro, banyak juga para turis asing yang menyaksikan acara pesta rakyat tersebut.

Menurut Pak Paul Zulkarnain selaku Humas Komunitas Kawasan Malioboro ini, “Sekitar 110 tumpengan telah di siapkan sepanjang jalur lambat malioboro, tumpeng ini bisa di nikmati oleh para masyarakat yang hadir ke dalam acara tersebut. Harapan kami untuk jogja adalah dengan adanya Undang-undang keistimewaan no. 13 tahun 2012 itu, kami sebagai warga jogja diamanatkan tidak akan berpangku tangan dan kami akan bekerja keras untuk mencitrakan nama baik dan kesejahteraan bagi orang-orang yang ada di yogyakarta.”

Dalam acara tumpengan ini hadir juga Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang memberi sambutan pembukaan pesta rakyat di depan Mall Malioboro. Menurut Haryadi “dia sangat mendukung acara seperti ini.” Dia juga menilai, “kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas yang ada di kawasan Malioboro tersebut perlu memperoleh apresiasi yang baik. Ini menunjukan kepedulian komunitas dan masyarakat terhadap perkembangan di daerah Jogja ini.”

Acara pesta rakyat ini juga dijaga oleh para polisi daerah, menurut salah satu Polwan “sebagai warga Jogja dia sangat bangga dengan adanya acara ini, acara tumpengan ini berjalan sangat lancar dan tertib.” Harapan dari ibu Polwan ini untuk Jogja adalah “semoga bisa lebih baik dari hari – hari sebelumnya, dan semoga budaya Jogja yang sangat kental ini tetap terjaga. Dan pendidikannya, terutama kaum mudanya tidak anarkis.” Ujar Purwaningsih.

Tanggapan dari masyarakat pun sangat positif untuk acara ini, salah satunya menurut mbak tanti selaku kaum muda “acara ini Jogja banget, pokoknya Jogja tuh istimewa banget. Semoga Jogja tetap mempertahankan ke Jogjaan nya, dan masyarakatnya bisa berkumpul bersama dalam acara – acara kebudayaan seperti ini.”

[caption id="attachment_203713" align="aligncenter" width="300" caption="tumpengan yang di sediakan sepanjang jalur lambat (doc. pribadi)"]

13498890336478057

[/caption] [caption id="attachment_203715" align="aligncenter" width="300" caption="narasumber - kiri atas Bapak Paul Zulkarnain, kiri bawah Ibu Purwaningsih, dan yang paling kanan Bapak Haryadi Suyuti (doc.pribadi)"]

1349889137115033626

[/caption] Setelah membaca doa bersama, pemotongan tumpeng pertama kali dilakukan oleh Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti. Dan di lanjutkan pemotongan tumpeng lain yang berjajar di sepanjang jalan Malioboro, tumpengan ini pun langsung di serbu satu persatu oleh para pengunjung. [caption id="attachment_203717" align="aligncenter" width="300" caption="atas pemotongan pertama oleh Bapak Haryadi, bawah pemotongan tumpeng oleh salah satu komunitas (doc.pribadi)"]

13498894601030920957

[/caption] [caption id="attachment_203718" align="aligncenter" width="300" caption="serbu tumpengan (doc.pribadi)"]

13498896231352353649

[/caption] Potongan tumpeng pertama yang dilakukan Walikota itu selanjutnya di serahkan kepada Ketua Lembaga Pemberdayaan Komunitas Kawasan Malioboro (LPKKM) Rudiarto. [caption id="attachment_203720" align="aligncenter" width="300" caption="doc. pribadi"]

13498902522067249239

[/caption]

Semoga dengan adanya acara ini masyarakat Jogja bisa tetap mempetahankan rasa kepeduliannya terhadap semua hal – hal yang ada di DIY ini, serta menjaga keseimbangan status Keistimewaan Yogyakarta, dan mengembalikan tata ruang yang tidak teratur menjadi seperti dulu. (Aulia ' Ulya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline