Tak sadar sudah berbulan-bulan aku menahan diri
Entah mengapa, memori itu muncul kembali
Menyeruak meminta diingatkan lagi
Padahal sudah mencoba tak peduli
Mungkin Tuhan kembali ingatkan
Jika aku berhak untuk mengeluarkan
Setetes air mata tentang kenangan
Yang tak bisa lagi diulang sebab kekecewaan
Jika sekarang sudah tenang
Bolehkah aku meminta ruang
Agar semua tak terngiang