Lihat ke Halaman Asli

Takdir + Keihklasan=...

Diperbarui: 19 Agustus 2024   12:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Canva

                                                                                                                     Pernah gak sih kalian menginginkan sesuatu, tapi hasilnya berbeda apa yang diharapkan? Atau sudah berusaha mati-matian semaksimal mungkin, tapi hasilnya jauh dari ekpekstasi (wuihhhh nyesek banget pasti)

Saya meyakini semua orang pernah mengalami fase ini, harapan yang kandas, kekecewaan yang sangat besar. Saya harapkan tulisan ini bisa memberikan sedikit motivasi serta harapan bagi kalian semua yang tetap terus berjuang dan tidak menyerah

Tulisan ini merupakan salah satu kisah saudara saya, bahkan perlu bertahun-tahun untuk bisa memahami hikmah dibalik itu. (ya walaupun ada unsur fiksinya ya hehe)

Saya harap semoga kalian bisa membacanya sampai habis, sehingga kalian bisa memahami kenapa saya memberikan judul Takdir + Keihhlasan =...

Alkisah, hiduplah seorang gadis bernama Bunga, Ia baru saja menyelesaikan pendidikan SMA nya dan sangat berambisi untuk melanjutkan pendidikan kedokteran. Bunga memiliki watak yang periang dan pekerja keras.  

Bahkan saat dulu SMA, Bunga hampir selalu mendapatkan ranking serta nilai yang sempurna. Semata-mata karena Bunga ingin meraih cita-citanya yaitu melanjutkan pendidikan kedokteran dan menjadi seorang dokter.

Cerita berlanjut pada Bunga yang sudah berbulan-bulan mempersiapkan tes kedokteran di salah satu kampus terbaik di kota Malang. Mulai dari Bimble Private, diskusi bersama teman Sampai materi video yang berkaitan dengan tes masuk.

Cerita berlanjut saat hari pengumuman seleksi beasiswa, hari itu Bunga mengalami kegugupan yang luar biasa, dedikasi dan kerja keras yang ia lakukan bertahun-tahun akan segera Ia lihat, Apakah ia bisa masuk sekolah kedokteran ataukah harus mengubur mimpinya

Seperti cerita roman pada umumnya, Bunga dinyatakan tidak lulus seleksi kedokteran, kerja keras yang ia lakukan gagal, seakan-akan dunia begitu gelap, Apalagi ditambah keluarga Bunga tidak punya uang untuk memasukan Bunga secara mandiri.

Saat itu Bunga hanya bisa menangisi kegagalan di kamarnya, ia pun mengurung dirinya berhari-hari seakan-akan tidak memiliki tujuan lagi, Tapi kehidupan harus tetap berlanjut. Bunga akhirnya melanjutkan studi keperawatan. Toh Pikirnya jika ia tidak bisa menjadi dokter setidaknya ia bisa membantu dokter dalam merawat pasien.

Biarlah waktu yang menjadi obat untuk keikhlasan. Singkat cerita Bunga pun lulus setelah 4 tahun pendidikannya, 1 tahun setelahnya Bunga pun di angkat menjadi PNS pada rumah sakit kota, seperti keinginan orang-orang pada umumnya yaitu lulus kuliah dan langsung bekerja

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline