Lihat ke Halaman Asli

Aulia Rista

Tourism Undergraduate Student at UGM

Di Balik Gang-gang Kecil di Kotagede

Diperbarui: 21 Juni 2023   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

-menyusuri setiap gang tersembunyi di Kotagede

untuk menemukan makna di setiap langkahnya-

Jika banyak orang mengenal Kotagede sebagi wisata sejarah yang kental dengan peninggalan kerajaan islam. Namun, aku menemukan hal-hal yang menarik di balik sudut-sudut kecil di Kotagede. Minggu pagi hari, aku dan teman-teman GenPI mendapat tantangan dari komunitas GenPI (Generasi Pesona Indoesia) Jogja x BOBorobudur untuk menyelesaikan sebuah tantangan dalam misi eXploraSEE di Kotagede. Kami berkumpul di masjid Kotagede dan menunggu instruksi dari panitia. Kami terdiri dari 4 tim, tim merah, orange, biru, dan kuning dengan tiga anggota pada masing-masing timnya. Setiap tim memiliki misi masing-masing yang terdapat pada tas tenteng yang telah disediakan. Tas tersebut berisi amplop petunjuk, bendera oranye, dan kaos eXploraSEE yang harus kami kenakan. Aku bersama Pak Yusuf dan Mas Yoga berada pada tim oranye. Kami mulai membaca petunjuk untuk memecahkan misi pertama dengan clue pada secarik kertas, yaitu berupa gambar bangunan yang harus kami temukan. Untuk mencapai tempat tersebut, kami harus menemukan petunjuk melalui checkpoint yang dipasangi bendera oranye.

sumber: dokumentasi pribadi

Kami mulai menyusuri gang kecil di Kotagede ditemani satu kameramen untuk merekam perjalanan kami. Selangkah demi selangkah kami berjalan sambil sesekali bertanya kepada warga sekitar terkait gambar rumah tersebut. 

Akhirnya kami menemukan rumah tersebut dan mendapatkan clue kedua yang berisi tebak-tebakan. Tebak-tebakan tersebut berisi "Aku merupakan makanan manis yang dibuat oleh Mbak Ndari dari ubi dan ketela, teman makanku adalah kelapa serut. Kamu bisa menemukanku di Pasar Kotagede". 

Setelah membaca petunjuk tersebut, kami menduga makanan yang dimaksud adalah gethuk. Akhirnya kami berjalan menuju Pasar Kotagede. Kebetulan di antara kami bertiga belum pernah menjelajahi Kotagede sebelumnya, jadi kami tak jarang bertanya kepada orang sekitar. 

Akhirnya kami menemukan Pasar Kotagede dan di sana terdapat 1 penjaga pos. Kami menjawab pertanyaan clue tersebut dan benar yang dimaksud adalah "gethuk". Kami ditantang untuk membeli dagangan Mbak Ndari dengan bekal uang Rp20.000 serta menanyakan terkait informasi apapun kepada Mbak Ndari, karena di akhir nanti kami harus menjawab pertanyaan untuk mendapatkan piont dari penjaga pos. 

Pagi ini pasar Kotagede riuh oleh orang-orang yang mau berbelanja. Berbagai makanan, sayuran, dan ikan dijual di sini dengan setiap langkah kami mencium aroma yang berbeda-beda. Akhirnya kami menemukan Mbak Ndari di tengah Pasar Kotagede. Mbak Ndari satu-satunya penjual gethuk legendaris di Pasar Kotagede. Kami mulai mencari tahu informasi dan Mbak Ndari juga mengajari kami proses pembuatan gethuknya.

sumber: dokumentasi pribadi

Setelah selesai pada pos pasar Kotagede dan berhasil menjawab pertanyaanya, kami langsung bergegas menuju pos berikutnya melalui petunjuk yang diberikan penjaga pos. 

Petunjuk yang kami dapatkan derisi gambar bangunan masjid dan tulisan "tinggi dalam Bahasa jawa". Kami mengira itu adalah "masjid dhuwur". Lalu kami bertanya kepada seorang bapak di salah satu gang, "Ngapunten Bapak, badhe tanglet masjid dhuwur pundhi nggih?", artinya "Maaf Bapak mau bertanya masjid dhuwur itu di mana tempatnya?" 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline