ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Pancasila melalui pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di kelas IV SDN Dadapsari. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan pengajar 1 dan pengajar 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Pancasila secara signifikan. Rata-rata nilai siswa meningkat sebesar 80% setelah mengikuti pembelajaran PBL. Selain itu, siswa juga menunjukkan peningkatan dalam kemampuan berpikir kritis dan kerja sama. Hasil ini menunjukkan bahwa pembelajaran PBL efektif dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Pancasila di kelas IV SDN Dadapsari.
Kata Kunci
Problem Based Learning (PBL), Hasil Belajar, Diskusi Interaktif
ABSTRACT
This study aims to enhance Pancasila education learning outcomes through Problem-Based Learning (PBL) in Grade IV at SDN Dadapsari. Using an experimental teach 1 and teacht 2 design, the results indicate significant improvements in learning outcomes. Students' average scores increased by 80% after participating in PBL. Additionally, students demonstrated enhanced critical thinking and collaboration skills. These findings suggest that PBL effectively improves Pancasila education learning outcomes in Grade IV at SDN Dadapsari.
Kata Kunci (Keywords)
Problem-Based Learning (PBL), Learning Outcomes, Interactive Discussion
PENDAHULUAN
Saat ini, pendidikan di Indonesia telah beralih ke Kurikulum Merdeka, yang berfokus pada pembelajaran yang fleksibel dan berpusat pada siswa. Kurikulum ini bertujuan untuk membangun kompetensi holistik yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tuntutan zaman. Ini mengarah pada keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, berkolaborasi, berkomunikasi, dan berkreasi. Di SD Negeri Dadapsari, salah satu tantangan yang dihadapi adalah meningkatkan antusiasme dan pemahaman siswa kelas IV, karena metode pembelajaran yang tradisional yang tidak berfokus pada siswa sering dianggap tidak menarik. Model pembelajaran Problem Based Learning menjadi solusi inovatif dengan mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dalam konteks kehidupan nyata. Penerapan PBL menciptakan suasana belajar yang hal ini dikarenakan metode PBL melibatkan level tinggi dari aktivitas dan keterlibatan di level berpikir kritis serta kreatif. Selain itu dengan pendekatan diskusi interaktif, pembelajaran menjadi lebih menarik karena siswa diberi kesempatan untuk aktif berpartisipasi dalam proses tanya jawab. Guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa untuk mengeksplorasi konsep-konsep yang berkaitan dengan pengalaman nilai-nilai Pancasila melalui pertanyaan-pertanyaan yang menantang dan relevan. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk mengemukakan pendapat, bertukar pikiran, dan mendengarkan pandangan teman-teman mereka, sehingga keterampilan berpikir kritis dan komunikasi mereka berkembang. Diskusi interaktif juga mendorong keterlibatan siswa secara emosional dan intelektual, menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan kontekstual. Dalam konteks Pendidikan Pancasila, metode ini dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi sekaligus mendorong mereka untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) memberikan metode yang menarik untuk mengatasi masalah rendahnya minat dan pemahaman siswa. Dengan membaca masalah, dengan cara siswa menyebutkan apa yang mereka tidak ketahui sehingga hal tersebut bisa memunculkan inti masalah. selanjutnya dari masalah tersebut siswa bisa berdiskusi lalu meringkasnya dan mengutarakan pendapatnya. Dari situlah siswa aktif untuk menyelesaikan masalah dari sudut pandang masing-masing. Agar penerapan PBL lebih optimal, diskusi interaktif juga diperlukan karena dengan adanya diskusi interaktif siswa dapat memperkuat pemahaman, dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis serta komunikasi secara lebih mendalam. Dengan metode ini, diharapkan pembelajaran menjadi lebih signifikan sehingga siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang materi dan memperoleh kemampuan abad ke-21 yang diperlukan untuk masa depan.