Lihat ke Halaman Asli

Aulia Rahmadilla

TulisanIndah

KKM-DR UIN Maliki Malang: Belajar Mengaji bersama TPQ Syifaul Qulub

Diperbarui: 20 Januari 2021   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi | Gambar 1 Kegiatan Mengaji Ibu-Ibu TPQ Syifaul Qulub

Pada masa pandemi Covid-19 ini hampir seluruh kegiatan dilaksanakan dirumah saja. Begitupun dengan Kuliah Kerja Mahasiswa yang dilaksanakan dirumah masing-masing dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Kuliah Kerja Mahasiswa ini dilaksanakan di Desa Sukmajaya Kecamatan Tajurhalang Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dengan mengikuti dan bertugas di Taman Pendidikan Qur’an Syifaul Qulub.

Kegiatan belajar mengaji dilaksanakan pada Hari Senin hingga Hari Jum’at. Dimana TPQ ini terbagi menjadi dua bagian yaitu kaum Ibu-Ibu dan kaum Anak-Anak. Bagi ibu-ibu kegiatan belajar mengaji dilaksanakan setelah shalat dzuhur dan anak-anak dilaksanakan setelah shalat ashar. TPQ ini memiliki satu ruang kelas yang biasa digunakan untuk mengaji. Namun, musim hujan yang sudah berdatangan yang menyebabkan depan ruangan tersebut terus digenangi air, dikhawatirkan banyak anak-anak yang terpeleset saat melewatinya, sehingga mengharuskan untuk berpindah tempat ke teras halaman rumah kepala yayasan TPQ Syifaul Qulub.

Suasana yang ada di Desa Sukmajaya Khusus nya di TPQ Syifaul Qulub memiliki udara yang sangat sejuk, dimana masih dikelilingi oleh beberapa jenis pohon serta memiliki lingkungan masyarakat yang damai dan tentram. Warga sekitarnya yang sangat ramah serta mendukung adanya kegiatan belajar mengaji ini, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.

Sebelum pengajian dimulai, tentu nya pengajian ini di awali dengan membaca doa belajar bersama-sama yang dipimpin oleh seorang ustadzah Nurhayati dan salah satu orang yang ditunjuk oleh ustadzah Nurhayati. Dengan dilanjut dengan membaca Al-Qur’an satu-persatu secara bergantian, dan pengajian diakhiri dengan membaca doa setelah belajar yang dilanjut dengan membaca Asmaul Husna, serta diadakannya kuis untuk anak-anak.

Dalam belajar mengaji ini, terdapat beberapa ibu-ibu yang masih belum mengingat huruf-huruf hijaiyah sehingga masih perlu dituntun saat membaca Al-Qur’an. Hingga saat ini, masih sangat perlu untuk melancarkan bacaan Al-Qur’an yang diiringi dengan belajar cara membacanya atau dapat dikatakan Tajwid nya. Ibu-ibu yang ikut dalam belajar mengaji ini adalah ibu-ibu yang memiliki semangat tinggi untuk belajar Al-Qur’an, yang mana jika dilihat dalam segi usia yaitu 50 tahun ke atas, namun masih ingin terus memperdalam ilmu Al-Qur’an nya.

Pada kegiatan belajar mengaji anak-anak yang terdiri dari anak berusia 4 tahun hingga 12 tahun, tidak seluruhnya telah mengaji Al-Qur’an. Namun, ada beberapa anak yang masih belajar membaca Iqro’. Anak-anak yang belum hafal huruf-huruf hijaiyah, untuk mengenalinya dapat diberi kode suara seperti pada huruf “Lam” maka akan diberi suara “El”, huruf “Fa” akan diberi suara “Ef”, dan lain sebagainya. Saat menunggu giliran untuk membaca Al-Qur’an atau Iqro’, anak-anak diminta untuk menulis di buku apa yang ada di papan tulis yang mana nanti nya akan dinilai oleh ustadzah. Hal tersebut sebagai salah satu melatih anak untuk menulis Arab.

Di samping kegiatan mengaji Al-Qur’an, anak-anak juga akan diajari bacaan shalat, praktek shalat, praktek berwudhu, cerita kisah nabi-nabi, menulis dan mengartikan bahasa Arab, mewarnai, dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut biasa dilaksanakan tiap  Hari Jum’at dengan mengadakan salah satu kegiatan. Dimana pada Hari Jum’at lalu diadakannya kegiatan mewarnai yang menggambarkan terdapat dua anak yang sedang menunjuk ke arah Masjid.

Gambar 2 Kegiatan Mewarnai Anak-Anak TPQ Syifaul Qulub | dokpri

Dalam kegiatan mewarnai ini, anak-anak sudah diberi tahu pada hari sebelum nya untuk membawa pensil warna atau krayon di esok hari. Dengan begitu, saat keesokan hari nya tiba di TPQ Syifaul Qulub, sudah siap semua untuk mewarnai. Namun, tak lupa pula jika sudah menjadi gilirannya untuk membaca Al-Qur’an atau Iqro’ maka harus membaca terlebih dahulu dan sesudahnya baru dapat melanjutkan mewarnainya kembali.

Pada saat sudah selesai mewarnainya dapat dikumpulkan ke ustadzah dan akan dinilai langsung. Setelah semuanya telah membaca Al-Qur’an atau Iqro’ dan telah selesai mewarnainya baru akan diperbolehkan pulang dengan membaca doa setelah belajar dan tak lupa untuk mengadakan kuis seperti kisah-kisah nabi, mengartikan bahasa Indonesia ke bahasa Arab, dan lain sebagainya. Bagi yang mengangkat tangan dan menjawab pertama akan diperbolehkan pulang begitupun hingga akhir pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline