Dewasa ini sudah menjadi masalah bagi orang orang yang menderita gangguan mental, kebanyakan para remaja yang beranjak dewasa memiliki kesehatan mental yang buruk diakibatkan keadaan mereka yang diharuskan untuk menerima berbagai macam masalah dan mereka diwajibkan menyelesaikan nya. Hal ini jika terjadi terus menerus tanpa adanya istirahat akan sangat berpengaruh pada kesehatan fisik, mengapa demikian? Karena ketika mental mereka perlahan hancur disitulah pola makan,tidur, dan olahraga mereka terganggu sehingga dapat menyebabkan kondisi fisik mereka menjadi sakit.
Dikutip dari buku Mental Hygiene, Kesehatan mental berkaitan dengan beberapa hal. Pertama, bagimana seseorang memikirkan, merasakan dan menjalani keseharian dalam kehidupan; Kedua, bagaimana seseorang memandang diri sendiri dan orang lain ; dan Ketiga, bgaimana seseorang mengevaluasi berbagai alternatif solusi dan bagaimana mengambil keputusan terhadap keadaan yang dihadapi (Yusuf 2011).
Berikut beberapa penyebab mental seseorang dapat rusak, antara lain sebagai berikut:
Pemikiran seseorang yang terlalu berlebihan atau sering disebut overthinking merupakan pemikiran yang dapat memicu rusak nya mental seseorang. Orang orang yang mengalami overthinking kebanyakan dari mereka tentunya merasa tertekan dan tentunya membutuhkan pendengar dan pemberi nasihat yang baik, jika tidak ada orang yang memperhatikan mereka, maka mereka akan merasa ditinggalkan dan semuanya akan menjadi lebih buruk. Karena jika seseorang terlalu banyak berpikir maka dapat menyebabkan seseorang tersebut menilai dirinya sendiri itu secara buruk dan dapat mengakibatkan stres pada individu tersebut, yang tanpa disadari dengan berpikir terlalu banyak dapat menimbulkan masalah. Tentunya hal ini berdampak pada terganggunya kreativitas, produktivitas, dan kesehatan. (Inayati, Alfita Fajar 2022)
Broken home dan bullying juga termasuk pemicu seseorang dapat mengalami gangguan mental, pasalnya seseorang dikatakan broken home memicu munculnya depresi akibat kondisi rumah yang hancur karena perpisahan kedua orang tua, orang tua yang sering bertengkar dan keharmonisan keluarga terancam hancur. Begitu pula bullying yang disebabkan oleh kondisi lingkungan yang dipenuhi orang orang haus akan kekuasaan yang bahkan menggunakan kekuatan fisik untuk mengintimidasi agar terpenuhi keinginan mereka kepada korban bullying. Hal hal tersebut juga dapat memunculkan penyakit mental seperti depresi,trauma dan setres.
Remaja yang berusia 18-21 tahun atau disebut sebagai remaja akhir merupakan usia dimana seorang anak sudah dianggap matang, mampu menentukan perilaku serta tanggungjawab yang besar. Namun berbeda dengan remaja akhir dalam keluarga yang menerapkan pola asuh strict parents, yaitu pola asuh dengan peraturan yang ketat dan cenderung terlalu membatasi ruang gerak anak mereka. Seringkali membuat anak mereka cenderung tidak memiliki keinginan untuk membuka diri kepada orangtuanya pola asuh strict parents justru membuat remaja akhir semakin tidak ingin untuk membuka diri kepada mereka.
Hal tersebut dapat terlihat dari jarangnya remaja akhir untuk berkomunikasi dengan orangtua, topik yang diangkat hanya sebatas pembicaraan seputar pendidikan atau pekerjaan, tidak ada keinginan untuk membahas topik secara mendalam atau detail maupun akurat, dan remaja akhir merasa lebih nyaman terbuka dengan teman sebaya atau saudara lainnya dibandingkan orangtua mereka. (Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p--ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398 Vol.7,No.7,Juli 2022) akibat lain dari pola asuh astrict parent yakni: anak tidak bisa menjadi dirinya sendiri, anak selalu bergantung kepada orang tua, anak jadi sulit membuat keputusan akan suatu hal, merasa selalu salah, tidak percaya diri, selalu ingin dengan orang lain, kedekatan dengan orang tua semakin renggang dan tidak punya kebebasan. Hal hal tersebut juga dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
Selain itu, menjadi pribadi yang selalu memendam masalah atau memendam sesuatu karena takut membebani orang lain juga dapat menimbulkan setres bahkan depresi sehingga kesehatan mental seseorang bisa terganggu, apalagi jika ada seseorang yang menawarkan dirinya untuk menjadi pendengar ceritanya maka ia akan berfikir bahwa orang itu hanya penasaran akan ceritanya bukan berarti orang itu peduli dengan nya. Pemikiran pemikiran seperti itu justru menimbulkan ketidakpercayaan kepada orang lain atau sulit mempercayai orang lain. Penyebab hal hal tersebut sering tidak disadari oleh orang lain, karena penyebab nya yakni pernah merasa kecewa, ceritanya pernah di umbar umbar orang lain, dan ceritanya dibanding bandingkan dengan cerita orang lain.
Selanjutnya yakni panic attack yang kerap menjadi masalah pada penderitanya, karena panic attack adalah suatu kelainan yang tiba-tiba mucul dengan ditandai ketakutan yang berlebihan, selalu takut, atau teror,sering dikaitkan dengan kejadian yang menakutkan yang akan terjadi. Selamaserangan ini, gejala seperti sesak napas, jantung berdebar, nyeri dada atau gelisah, tersedak atau merasa dicekik, kehilangan kendali dan takut akan menjadi gila. (Mona Endah, 2022)
Hal hal diatas merupakan penyebab gangguan mental pada orang dewasa yang perlu kita waspadai, karena hal hal tersebut dapat sangat berpengaruh kepada kesehatan fisik seseorang, pasalnya orang yang memiliki gangguan mental cendrung mejadi pemicu terganggunya kreativitas, produktivitas, dan kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H