Lihat ke Halaman Asli

"Hustle Culture" Bukan Produktif!

Diperbarui: 9 Juni 2022   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hustle Culture merupakan istilah yang kini sering kali kita dengar di lingkungan sosial. Masyarakat sering menyamakan hustle culture dengan produktif, namun jelas sekali hustle culture sangat berbeda dengan produktif. 

Dilansir dari headversity, hustle culture merupakan budaya yang mendorong pekerja, karyawan, atau buruh untuk bekerja lebih. Bahkan, para pekerja ini sering memikirkan waktu berkerja mereka di waktu luang, seperti akhir pekan.

Hustle Culture muncul akibat adanya obsesi untuk terus produktif dan keinginan untuk mencapai kemakmuran, kekayaan, dan kesuksesan secepat mungkin. Budaya ini sering ditemukan pada generasi muda khususnya generasi milenial dan generasi z yang masih memiliki ambisi yang sangat besar untuk mencapai standar kesuksesan. 

Bagi mereka, karir merupakan aspek terpenting yang harus diperoleh melalui kerja keras, namun tanpa mereka sadari kerja keras yang dilakukan bukan berarti pasti berhasil.

Sering kali korban Hustle Culture menyebut dirinya sebagai produktif. Bekerja tanpa henti, merasa ketakutan untuk istirahat sejenak, dan mendorong diri untuk melewati limit diri sendiri hingga overlimit bukanlah produktif. Banyak sekali standar kesuksesan yang dibuat oleh orang-orang seperti, harus bekerja diatas 40 jam/minggu. 

Standar kesuksesan yang dimiliki orang lain belum tentu sama dengan standar kesuksesan yang dimiliki oleh diri sendiri, kemampuan dan limit yang dimiliki setiap orang pasti berbeda. Jika kita tidak sanggup bekerja diatas 40 jam/mingggu bukan berarti kita tidak bisa sukses. Banyak cara dan alternatif yang dimiliki setiap orang untuk mencapai kesuksesan nya sendiri. Kemampuan kita belum tentu sama kenapa harus berada di level yang sama?.

Selain itu, hustle culture juga menimbulkan banyak dampak Kesehatan fisik dan mental yang sering kali tidak disadari oleh korban hustle culture seperti, kehilangan work life balance dan mengorbankan terlalu banyak jam istirahat sehingga berakibat ke Kesehatan fisik dan mental. Generasi ini ingin mencapai hidup yang ideal seperti mapan dan produktif di usia muda, maka dari itu mereka berusaha bekerja keras untuk memenuhi target tersebut.

Bekerja keras dan produktif bukan merupakan hal yang buruk namun bekerja terlalu keras dapat menimbulkan gangguan Kesehatan fisik dan mental.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline