Lihat ke Halaman Asli

Aulia Namira

Belajar membuat artikel

Artikel Broken Home

Diperbarui: 23 Juli 2022   09:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PKO C 2018

BROKEN HOME

Siapa sih yang ingin mengalami broken home? tentu kalo anak ditanya pasti tidak mau. Semua anak pasti menginginkan orang tua mereka itu tetap harmonis dan penuh kasih sayang.

Anak adalah korban yang paling kena ketika orang tua nya broken home. Karena yang biasanya mendapat kasih sayang, namun ketika orang tua broken home malah kasih sayangnya hilang.

Tentu kalian bertanya, bagaimana "Broken Home" itu? Broken home itu adalah keluarga yang tidak harmonis dan tidak berjalan layaknya keluarga yang rukun dan sejahtera akibat sering terjadi konflik yang menyebabkan pada pertengkaran yang bahkan dapat berujung pada perceraian. Hal ini akan berdampak besar terhadap suasana rumah yang tidak lagi kondusif, orang tua tidak lagi perhatian terhadap anak-anaknya sehingga berdampak pada perkembangan anak khususnya anak remaja.

Penyebab keluarga yang broken home salah satunya adalah orang tua yang bercerai/berpisah. Perpisahan orang tua sangatlah membuat hati anak hancur sehancurnya. Karena anak bingung harus memilih siapa diantara keduanya. Tentu anak tidak lihai dalam memilih harus ikut siapa. Bahkan anak tidak memilih keduanya, dan alhasil anak mengikuti nenek ataupun kakek bila masih hidup.

Dampak yang dirasakan anak akibat broken home adalah :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline