Wantina Putri lahir di kota besar tetapi dengan lingkungan yang cukup kecil, di daerah pedalaman pada 15 Maret 2002. Lahir dalam keluarga yang serba kekurangan, Wantina tumbuh di tengah-tengah keterbatasan ekonomi. Ayahnya adalah seorang juru parkir, sementara ibunya berjualan kue di pasar. Meski hidup dalam kondisi yang serba pas-pasan, Wantina selalu didorong oleh kedua orangtuanya untuk mengutamakan pendidikan, yang mereka anggap sebagai kunci untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Sejak dulu, ketika di bangku SMP dan SMA, semangat belajar Wantina memang luar biasa. Meskipun kualitas sekolah di tempat tinggalnya tergolong kurang berakreditasi, tetapi Wantina tidak pernah putus asa. Ia menyadari bahwa pendidikan adalah peluang langka yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Di sekolah, Wantina dikenal sebagai siswi yang cerdas dan rajin, selalu menjadi yang terdepan dalam setiap mata pelajaran.
Namun di balik semangatnya, Wantina menghadapi banyak tantangan. Keterbatasan biaya untuk membeli buku dan les bimbel seperti teman lainnya yang sering kali menjadi penghalang. Namun, berkat ketekunan dan dukungan dari orang tua, teman-teman, dan guru yang peduli, Wantina bisa terus melanjutkan pendidikannya hingga lulus.
Setelah lulus SMA dengan predikat terbaik, Wantina melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi dengan beasiswa penuh, dan bukan hanya itu, ia pun mencari lagi beasiswa yang menunjang kebutuhan sehari-hari semasa kuliahnya. Dan sekarang Wantina dikenal sebagai salah satu aktivis kampus yang berkompeten dan rajin baik di bidang akademis maupun non akademisi. Wantina membuktikan bahwa meskipun berasal dari latar belakang yang tidak mudah, dengan tekad, keinginan dan kerja keras, seseorang dapat mengubah nasib dan memberikan, sedikitnya, dampak positif bagi lingkungan sekitar, dan orang banyak. Khususnya menaikkan derajat keluarganya.
Perjalanan hidup Wantina adalah bukti nyata bahwa pendidikan adalah alat yang paling ampuh untuk meraih perubahan, dan setiap anak, tanpa memandang latar belakangnya, berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H