Lihat ke Halaman Asli

Kepemimpinan Gubernur Jawa Timur 2019-2024: Mengembangkan UMKM Melalui Program EASIER

Diperbarui: 9 Mei 2024   08:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam kehidupan bermasyarakat,  pemimpin selalu diperlukan di setiap tingkatan daerah, mulai dari negara hingga desa. Gubernur adalah pemimpin  daerah yang bertanggung jawab penuh dalam mengatur daerah tingkat provinsi. Seorang gubernur harus menjadi pemimpin yang baik bagi seluruh masyarakat dari semua kalangan. Khofifah Indar Parawansa terpilih menjadi Gubernur  Jawa Timur dalam pemilihan umum yang diselenggarakan pada 2019 lalu. Sebagai seorang pemimpin, Khofifah mempunyai kewenangan untuk mengambil suatu kebijakan/tindakan yang berdampak positif bagi masyarakat.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa dikenal sebagai sosok pemimpin yang bersemangat tinggi dalam membawa perubahan positif bagi masyarakat Jawa Timur. Di bawah kepemimpinan Khofifah, komitmennya untuk melayani masyarakat Jawa Timur tercermin dalam program-programnya yang direalisasikan dengan metode Cepat, Efektif, Responsif, Transparan dan Responsif (CETTAR).

Metode ini dijadikan landasan bagi seluruh jajaran Pemerintah Provinsi dalam pelaksanaan berbagai program penting yang telah dirancang. Sehingga setiap program Pemprov membuahkan hasil dan sesuai dengan targetnya. Salah satu gebrakan yang dibuat adalah upayanya  meningkatkan perekonomian Jawa Timur dengan menerapkan berbagai pendekatan. Fokus Gubernur Khofifah yaitu untuk memulihkan keadaan perekonomian Jawa Timur pasca pandemi dengan melakukan penguatan pada para pelaku UMKM.

Evaluasi Masyarakat terhadap Pemerintahan Khofifah

Provinsi Jawa Timur dalam kepemimpinan Khofifah – Emil meraih banyak penghargaan, entah itu di tingkat nasional maupun tingkat internasional. Selama berada pada kepemimpinan Khofifah - Emil, tingkat kepuasan masyarakat sangat tinggi, terutama ketika Pemerintah Provinsi Jawa Timur dapat dengan sigap menangani tanggap darurat terkait bencana alam. Selain itu, masyarakat juga merasa puas dengan keadaan politik, keamanan, dan sosial di Jawa Timur yang angkanya sudah mencapai 81,5 persen. Jawa Timur dapat dinilai berhasil dalam menjalin kerjasama antara Pemerintah Provinsi dengan masyarakat dalam berpartisipasi mengelola lingkungan.

Per-tahun 2022 dan 2023, Jawa Timur menerima penghargaan sebagai provinsi terinovatif pada ajang nasional Innovative Government Award yang diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dari berbagai perspektif masyarakat dan prestasi-prestasi yang diraih Jawa Timur dibawah kepemimpinan Khofifah, terlihat jelas bagaimana tingkat kepuasan masyarakat dengan kinerja Khofifah Indar Parawansa selama 5 tahun. Selama itu, ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang penuh gebrakan dan membawa banyak perubahan positif bagi Jawa Timur. Dengan berbagai program yang berhasil dijalankan dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, masyarakat berpendapat terhadap kepemimpinan Khofifah yang menerapkan komunikasi langsung cenderung positif. Melalui pertemuan dan dialog langsung dengan berbagai kelompok masyarakat, termasuk petani, pelaku usaha, tokoh agama, dan lainnya, Khofifah mendengarkan aspirasi mereka dan memperkenalkan program-program pemerintah, yang disambut baik oleh masyarakat. Terlepas dari pro dan kontra dalam penanganan masalah perekonomian di Jawa Timur yang dilakukan oleh Khofifah sebagai Gubernur. Khofifah menggunakan teknologi untuk meningkatkan kemudahan dan efisiensi transaksi ekonomi di Provinsi Jawa Timur serta memperluas perekonomian yang lebih komprehensif dan stabil.

East Java Smart Province Economic Router (EASIER)

Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019 – 2024, pasangan Khofifah – Emil dalam buku 99 Hari Program Kerja telah mencatat program-program yang dapat mengembangkan UMKM di Jawa Timur, salah satunya terdapat program EASIER. Program ini dirancang dengan konsep mengaitkan antar UMKM/IKM dengan pemasok dan pembeli yang berpotensi. Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa EASIER dirancang untuk merangsang pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah (IKM) dengan menyatukan berbagai pihak terkait dalam lingkungan yang canggih, ekonomis, dan terintegrasi, dengan tujuan menciptakan pendampingan manajerial, pemahaman tentang administrasi pemerintahan, pemasaran yang terintegrasi, efektif, efisien, dan selalu diperbarui. EASIER mengedepankan UMKM/IKM sebagai subjek dan pelaku utama dalam program ini. Dengan EASIER, kemajuan UMKM/IKM dapat dioptimalkan karena tersedia jaminan bahan baku. EASIER juga memberikan pendampingan untuk manajemen dan keuangan bagi UMKM/IKM. Sebagai contoh, pengusaha UMKM/IKM yang membuat tas di Tanggulangin Sidoarjo biasanya membeli bahan baku dari Jakarta. Namun, dengan diluncurkannya EASIER, bahan baku tersebut dapat ditemukan di Jawa Timur, sehingga rantai distribusi dan logistik bisa dipangkas, Dan dapat meningkatkan efisiensi di wilayah tersebut. Dalam 99 hari pertama, rancangan konsep EASIER berbasis Pusat Logistik Berikat (PLB) akan disempurnakan, dengan estimasi peluang penghematan biaya logistik dan rencana pengembangan yang nyata akan siap diluncurkan.

Program ini dikembangkan untuk meningkatkan kemudahan dan efisiensi transaksi ekonomi di Provinsi Jawa Timur, juga untuk mengembangkan perekonomian yang lebih komprehensif dan stabil. Gubernur Khofifah berharap program ini dapat membantu membangun perekonomian yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program East Java Smart Province Economic Router (EASIER) ini berfungsi sebagai pusat pergudangan untuk barang impor yang dapat dikembalikan tanpa dikenakan bea cukai sebelum masyarakat mengaksesnya. Tujuan EASIER adalah untuk memudahkan akses masyarakat, terutama UMKM/IKM, dalam mengakses produk-produk tertentu tanpa dikenakan bea cukai dulu dan disimpan di gudang. Dengan demikian, pelaku UMKM/IKM yang memiliki kebutuhan relatif tidak terlalu besar, dapat membeli produk-produk yang dibutuhkan tanpa dikenakan cukai. Program ini juga meliputi penggunaan sistem pembayaran elektronik yang terintegrasi, seperti Si Ratri, yang bertujuan untuk memudahkan transaksi dan pembayaran pungutan. Program Si Ratri yang diluncurkan oleh Gubernur Khofifah adalah Sistem Pembayaran Elektronik Terintegrasi yang digunakan di Pasar Perak, Kabupaten Jombang. Sistem ini berfungsi untuk memudahkan transaksi dan pembayaran pungutan secara digital. Pembayaran dapat dilakukan setiap hari dengan pengisian saldo pada kartu yang terdapat barcode. Gubernur Khofifah berharap program ini dapat membantu membangun perekonomian dengan keuangan yang komprehensif, sehingga transaksi dapat semakin mudah dan efektif. Sistem Pembayaran Elektronik Terintegrasi (Si Ratri) termasuk bagian dari EASIER yang diluncurkan oleh Gubernur Khofifah. Sistem memiliki fitur-fitur sebagai berikut:

  • Pengisian Saldo Setiap Hari: Pembayaran dilakukan setiap hari dengan pengisian saldo pada kartu yang terdapat barcode.
  • Display Transaksi Secara Digital: Sistem ini menggunakan display transaksi secara digital agar dapat memudahkan transaksi dan pembayaran pungutan.
  • Kartu Barcode: Pembayaran dilakukan dengan menggunakan kartu yang terdapat barcode yang diisi saldo setiap hari.
  • Transaksi Digital: Semua pungutan dilakukan secara digital, sehingga dapat memudahkan transaksi dan pembayaran.
  • Qris: Gubernur Khofifah mengharapkan Bank Jatim untuk menyediakan aplikasi Qris untuk memudahkan penggunaan sistem keuangan komprehensif

Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat diukur dari kontribusi yang diberikan oleh masyarakatnya dalam kegiatan ekonomi. Salah satu kegiatan ekonomi Jawa Timur yang mendominasi terletak di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM). Kinerja yang baik dari pelaku UMKM/IKM merupakan salah satu faktor pendorong perkembangan ekonomi Provinsi Jawa Timur. Mengingat peran penting UMKM sebagai penggerak ekonomi Provinsi Jawa Timur, penting bagi pemerintah untuk mengembangkan program kebijakan yang bertujuan untuk memperkuat UMKM. Program-program yang dimaksud dapat mencakup strategi actual untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan efisiensi, serta menyediakan bahan baku yang berkualitas dan terjangkau, peralatan produksi yang modern, dan juga upaya penyederhanaan dalam proses perijinan. Tahun 2016 merupakan awal mula Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diberlakukan, semenjak itu para pelaku UMKM/IKM merasakan tekanan yang mendalam akibat masuknya produk-produk dari China melalui negara-negara seperti Thailand dan Vietnam yang dibanderol dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan harga yang umumnya berlaku di pasar. Hal ini disebabkan oleh kurangnya efisiensi yang menyebabkan harga produk akhir menjadi tinggi dan kurang kompetitif, dan juga karena keterbatasan akses terhadap pasar dan informasi untuk mengembangkam bisnis. Oleh karena itu, penting untuk menyediakan sarana dan prasarana yang dapat memperluas keleluasaan informasi dan pasar bagi UMKM/IKM di Jawa Timur.

Tingkat Keberhasilan Program “EASIER”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline