Lihat ke Halaman Asli

Ujian Nasional, Tetap Fokus!

Diperbarui: 10 April 2017   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selamat kepada adik-adik tingkat SMA yang sedang melaksanakan Ujian Nasional tahun 2017. Ini merupakan bagian awal buat adik-adik untuk meraih cita-cita yang diinginkan. Banyak diantara adik-adik yang ingin meneruskan jenjang pendidikannya ke Perguruan Tinggi (PT) favorit masing-masing. Artinya, adik-adik harus lebih giat lagi dalam menjalankan Ujian Nasional untuk mendapatkan hasil yang baik.

Meskipun Ujian Nasional saat ini tidak dijadikan sebagai patokan kelulusan (sumber), bukan berarti adik-adik harus bersantai ria dalam menjalankan kewajiban tersebut. Ujian nasional boleh saja tidak dijadikan sebagai patokan kelulusan, akan tetapi nilai UN tersebut akan dijadikan patokan untuk masuk ke Perguruan Tinggi bagi yang ingin mendapatkan undangan (SNMPTN) dari setiap PT yang adik-adik daftar. Artinya, semakin baik nilai Ujian Nasionalnya maka peluang untuk masuk ke PT favorit akan semakin terbuka lebar.

Perlu diingat buat adik-adik sekalian. Memang untuk masuk ke Perguruan Tinggi memanglah tidak mudah. Ada beberapa tahap seleksi yang disediakan oleh setiap Perguruan Tinggi di Indonesia. Secara umumnya terdapat seleksi SNMPTN (undangan), SBMPTN, dan UMB.

SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) merupakan katagori pertama bagi adik-adik yang hendak ingin masuk ke Perguruan Tinggi. Sifat katagori ini adalah sebagai undangan masuk tanpa tes ke Perguruan Tinggi yang dipilih oleh adik-adik sekalian. Namun, hal itu juga dilihat dari nilai adik-adik selama proses belajar selama tiga tahun di SMA termasuk nilai Ujian Nasional. Apakah nilai dari semester pertama sampai semester akhir cenderung meningkat atau fluktuatif naik turun? Itu menjadi pertimbangan akan mendapatkan undangan atau tidak dari Perguruan Tinggi terkait. Apabila nilai pelajarannya terus meningkat dari semeter pertama sampai semester terakhir, ada kemungkinan besar akan mendapatkan udangan. Kembali lagi melihat persaingan yang begitu ketat dan bertaraf nasional. Jadi silahkan buat adik-adik, silahkan diukur-ukur apakah nilai mata pelajarannya ada cenderung naik atau malah naik turun?

Selanjutnya ada pilihan katagori SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi). Katagori ini menjadikan pilihan kedua bagi adik-adik sekalian yang tidak lulus undangan dari Perguruan Tinggi yang dipilih. Sifat katagori ini adalah ujian tertulis yang diselenggarakan oleh setiap PT Negeri yang ada di Indonesia. Namanya juga seleksi bersama dan tingkat nasional, tentunya soal-soal yang disajikan pun bertaraf nasional dan memiliki kesulitan yang lebih tinggi dibanding dengan Ujian Nasional. Juga pada tingkat ini memiliki persaingan yang sangat ketat. Disini adik-adik harus memiliki keuletan khusus dan persiapan yang matang agar bisa menembus Perguruan Tinggi yang diinginkan. Salah satu contohnya adalah mengikuti bimbingan belajar dan rajin untuk membahas soal SBMPTN.

Terakhir ada katagori UMB (Ujian Masuk Bersama). Katagori ini hampir mirip seperti SBMPTN namun perbedaannya, katagori ini dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi itu sendiri. Artinya, tidak semua PT Negeri di Indonesia memiliki jalur ini.

Perlu juga diingat bagi adik-adik. Pilihlah Perguruan Tinggi yang benar-benar pilihan sendir, bukan atas dasar ikut-ikutan kawan. Kecuali, atas dasar saran orang tua itu menjadi opsional pribadi. Begitu juga dengan memilih fakultas dan jurusan yang diinginkan. Apabila memilih fakultas dan jurusan sesuai dengan keinginan sendiri, maka akan jauh dari rasa beban dalam menjalani prosesnya kemudian. Disamping itu akan memudahkan dalam menemukan pekerjaan dikemudian.

 Jadi, buat adik-adik sekalian. Tetap fokus dengan apa yang ingin diraih. Tetap optimis dengan apa yang dikerjakan sekarang ini. Ini merupakan langkah awal buat adik-adik untuk mewujudkan mimpi. Selalu berdo’a dan terus berusaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline