Lihat ke Halaman Asli

Aulia Isna Ulinnuha

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Cara Menghargai Diri Tanpa Perlu Pengakuan Orang Lain

Diperbarui: 22 Mei 2022   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar diambil dari kosngosan.com

Kalau kita ngomongin tentang kepercayaan diri tentu objek nya adalah diri kita. Karena kepercayaan diri ini ngomongin tentang apakah kita percaya sama diri sendiri?

Sebenarnya banyak orang yang punya masalah dalam kepercayaan diri tapi ternyata objek yang dihiraukan itu cenderung bukan tentang diri mereka. Jadi bukan masalah mereka percaya sama diri mereka. Biasanya orang-orang yang nggak percaya diri ini jauh lebih menghiraukan pendapat orang lain. Jadi suka ngebanding-bandingin diri sama orang lain, suka ngerasa rendah diri jika dibandingkan. Yang akhirnya perilaku-perilaku ini bikin orang jadi nggak percaya diri.

Orang yang nggak pede menariknya ya justru bukan nggak pede karena diri sendiri tapi nggak pede karena pendapat dari orang lain.

Yang kedua karena dia ngebanding-bandingin diri sana orang lain. Atau kalau istilah kerennya yaitu social comparison, social comparison ini sebenernya nggak selalu negatif tapi memang sering memberi dampak yang negatif. Karena rata-rata orang yang nggak pede itu ngebanding-bandingin dirinya sama orang lain. Terutama ngebandingin dirinya sama orang yang lebih pintar, lebih kaya, lebih oke dan karena kita selalu ngebandingin kayak gitu jadi dampaknya bakal bikin kita jadi muncul gejala-gejala yang negatif. Kaya misalnya kita jadi insecure, overthinking, pemalu, ragu, penakut, nggak berani melakukan hal baru sekaligus kita juga nggak berani mencoba berinteraksi sosial atau kenalan sama orang lain. Berbagai gejala ini sebenarnya adalah gejala-gejala ketika kalian merasa nggak percaya diri.

Disini akan membahas tentang gimana caranya supaya kita bisa jadi pede. Terutama kalau misalnya kita sering ngebanding-bandingin kita sama orang lain dan kalau misalnya kita keganggu sama opini dan validasi dari orang lain.

Pertama, sebenarnya nggak ada yang salah dengan ngebanding-bandingin tapi kalau udah berdampak negatif sebenarnya mendingan di stop aja. Cara ngestop nya bagaimana? Nah ini penting kalian perlu tau kira-kira apa sih pemicu yang bikin kalian ngebanding-bandingin diri sama orang lain. Yang sering terjadi adalah orang ngeliat postingan di sosial media, biasanya itu di instagram lalu setelah melihat postingan orang yang ternyata mungkin orang itu lebih oke daripada kita, jauh lebih beruntung dari pada kita. Nah, setelah melihat postingan itu dari sana lah biasanya pemicu untuk ngebanding-bandingin dirinya sama orang lalu ngerasa nggak pede. Pemicu ini mungkin bisa sama tapi mungkin juga beda. Tapi kalau misalnya sama kayaknya orang-orang banyak yang kayak gini sebaiknya untuk kalian nge mute story/stop untuk melihat story orang yang kira-kira bisa jadi pemicu kalian untuk ngebanding-bandingkan diri kalian sama orang lain. Atau sekalian di uninstal dulu juga nggak apa-apa, tapi lebih baik buat enggak di uninstal karena banyak hal yang bermanfaat yang bisa kita dapat dari sosial media. Kita bisa jualan, kita bisa ngefollow sesuatu yang bermanfaat dan lain sebagainya. Karena kita bisa aja ngemute orang yang menurut kita toxic atau menurtu kita memicu kita ngebanding-bandingkan diri kita lalu kita bisa ganti akun-akun udah kita mute kita follow akun-akun yang emang ngasih kita value yang bikin diri kita berkembang. Contoh kalau misalnya kalian hobi fotografi, kalian suka fotografi ya kalian bisa follow akun-akun yang berkaitan sama fotografi. Supaya kalian bisa belajar lebih banyak dari sosial media, jadi ketika kalian melihat sosmed bukan hanya nge scroll scroll aja melihat sesuatu terus kalian ketrigger ke hal negatif jadi ngebanding-bandingin. Tapi yang bagus itu kalau kalian melihat sosmed dan kalian melihat sesuatu yang bermanfaat, jadi termotivasi, jadi bersemangat, jadi dapet ilmu baru.

Tips yang kedua adalah dari pada kalian ngebandingin diri sama orang lain mendingan coba nih ngebandingin diri kalian dengan diri kalian sendiri yang dulu terutama hal-hal positif nya. Jadi kita sekalian refleksi diri juga, kira-kira apa nih progres kita yang misalnya bulan atau tahun kemarin yang patut kita syukuri. Ini juga bakalan ngelatih kita buat bersyukur. Jadi orang itu bisa ngebandingin dirinya nggak sama orang lain, tapi sama dirinya sendiri dimasa lalu untuk melihat progres hya dan untuk mensyukuri apa yang sudah di dapat saat ini. Karena sering banget orang itu ngebandingin dirinya sama orang lain tapi kaya ketika ditanya hal-hal tentang dirinya sendiri progres-progresnya, apa yang mereka syukuri, apa yang mereka dapet. Mereka nggak bisa jawab karena fokusnya lebih ke orang lain. Nah sekarang agar kita lebih fokus aja sama diri sendiri gitu.

Tips ketiga, kalian bisa coba buat cerita dan minta feedback ke orang lain. Kadang kita juga butuh selain feedback dari diri sendiri selain mengenali diri kita sendiri tapi kita juga kadang butuh feedback dari orang lain. Kita juga sebagai manusia butuh tempat untuk menceritakan keluh kesah kita, makanya kalau misalnya selama ini sulit membuka diri sama orang sulit cerita sulit untuk berkeluh kesah dan minta feedback. Mulai saat ini coba untuk membuka diri, karena kalian nggak membuka diri nanti bakal susah buat memulai hubungan dengan orang baru dan punya kedekatan sama orang lain. Juga susah buat kalian mengembangkan diri jadi lebih baik. Kalian juga butuh perspektif yang baru bukan hanya dari otak kalian saja dan juga bisa mengevaluasi diri dengan lebih baik lagi. Siapa tau ada pandangan yang selama ini mungkin terlalu negatif atau kurang tepat dari diri kalian. Misal mungkin selalu mikir bahwa kita bukan orang yang pantas tapi siapa tau teman kita, sahabat kita atau gebetan kita bahkan orang tua kita mungkin punya pandangan berbeda terhadap kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline