Lihat ke Halaman Asli

Aulia Isna Ulinnuha

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Kelangkaan Minyak Goreng Kemasan!

Diperbarui: 21 Februari 2022   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar stok minyak goreng kemasan/dokumentasi pribadi

Kelangkaan minyak goreng kemasan kini terjadi pada bulan bulan terakhir ini. Tidak hanya disatu daerah tetapi terjadi di sejumlah daerah bahkan seluruh provinsi di Indonesia.

Untuk itu pemerintah melalui kementrian perdagangan ini melakukan intervensi menerbitkan kebijakan, menentukan standart harga pada minyak goreng melalui harga eceran tertinggi yang mana kebijakan ini tertuang dalam permendag Nomor 6 Tahun 2022 dimana tertulis bahwa harga minyak goreng curah seharga Rp 11.500/liter, kemudian harga minyak goreng kemasan seharga Rp 13.500/liter dan minyak goreng kemasan premium dengan harga Rp 14.000/liter dan saat ini kebijakan tersebut sudah diterapkan sejak 1 Februari 2022 lalu.

Namun ditemukan beberapa kendala yang juga belum sesuai dengan harapan. Para pedagang minyak goreng kemasan juga mengeluh karena mereka sudah order minyak tersebut tetapi tidak pernah datang, mereka sangat kesulita untuk mendapat stok minyak goreng yang banyak dan juga dengan harga yang sesuai dengan HET.

Para pembeli juga sulit mendapat minyak goreng yang awalnya banyak dijual dipasaran sekarang sangat sulit untuk didapatkan. Dengan meningkatnya harga minyak nabati di Dunia yang terus meningkat juga menyebabkan harga minyak sawit yang menjadi bahan baku minyak goreng juga ikut melonjak harganya.

"Penyebab kekosongan stok dikarenakan terlambatnya pengiriman minyak goreng dari distributor dan tingginya antusias masyarakat untuk membeli minyak goreng," kata Brigjen Pol Whisnu, dalam keterangan resmi, Minggu (6/2/2022).

Dengan begitu beliau menyarakan untuk membeli minyak goreng kemasan di ritel modern, karena mereka menjual dengan harga sesuai dengan kebijakan pemerintah sesuai dengan HET yaitu Rp 14.000/liter.

Minimarket dan toko besar sekarang sudah menyediakan atau menjual minyak goreng kemasan dengan harga Rp 14.000/liter tetapi dibatasi pembelianya yaitu setiap satu orang hanya bisa membeli 1 pcs minyak goreng. Banyak yang menggunakan kesempatan mengajak keluarga nya untuk berburu minyak goreng dengan cara mengantri sendiri sendiri antar anggota keluarga agar dapt mendapat minyak goreng lebih banyak.

Tetapi berbeda dengan dipasar, bahkan ada pedagang pasar yang menghabiskan stok minyak goreng dan menjualnya dengan harga sampai dengan Rp20.000/liter. Bahkan di social media pun sedang ramai pembelian minyak goreng yang dijual dengan harga Rp 16.000/liter sampai dengan Rp 18.000/liter.

Selain dengan langka nya minyak goreng kemasan, kini terjadi peningkatan harga sembako lainya antara lain telur,gula, dan ayam. Bahkan sampai tempe dan tahu juga harganya ikut naik dikarenakan kelangkaan bahan baku yaitu kedelai dan menyebabkan beberapa pengusaha tempe terancam gulung tikar.

Dijelaskan oleh para ekonom bahwa faktor yang menyebabkan kenaikan harga sembako itu disebabkan oleh cuaca. Cuaca dapat mempengaruhi harga suatu komoditas. Contohnya kenaikan harga cabai disebabkan oleh cuaca, yang terjadi saat ini yaitu saat memasuki musim hujan. Menunjuk fenomena alam La Nina sebagai penyebab naiknya harga cabai rawit karena para petani cabai gagal panen bukanlah jalan keluar. Kenaikan harga cabai ini juga terjadi di setiap tahun, terutama pada musim penghujan saat bulan November sampai dengan januari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline