Lihat ke Halaman Asli

9 September, Antara Presiden Kita dan Kompas TV

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tanggal 9 bulan 9 adalah tanggal dan bulan yang bersejarah bagi Presiden kita dan Kompas TV.  Di tanggal dan bulan itulah keduanya terlahir ke dunia. Yang satu terlahir di dunia nyata. Yang satu lagi di dunia maya. Yang satu sosok bayi merah. Yang satu sosok bapak berumur banyak. Yang satu generasi baru bertumbuh. Yang satu lagi generasi usia lanjut.

Sang bayi dilahirkan dari sebuah rahim besar dari grup penerbit raksasa bernama Kompas, dengan cita-cita yang juga besar yakni menginspirasi Indonesia. Sementara sang bapak dilahirkan dari rahim mulia sang ibu, pastilah juga dengan cita-cita yang sama besarnya, yakni menjadi orang yang berguna dan juga menginspirasi banyak orang. Begitulah sejatinya cita-cita luhur seorang bunda kandung, ingin generasi yang dilahirkan berguna bagi negara dan bangsanya.

Entah disengaja atau hanya kebetulan, jika keduanya punya tanggal dan bulan lahir yang sama. Tanggal 9 bulan 9. Angka kembar 9, yang bagi banyak orang bermakna hoki atau keberuntungan. Satu yang pasti ada banyak harapan yang digantungkan pada keduanya. Bagi yang tua, orang berharap sosoknya bisa mengayomi rakyatnya. Demikiannya juga bagi yang baru lahir. Orang berharap kehadirannya pun mampu menginsipirasi dan mewarnai dunia. Dunia televisi kita.

Semoga kelahiran dan panjangnya usia, bisa menambah kemaslahatan bagi umat manusia. Semoga juga keduanya mampu untuk terus menginspirasi rakyat Indonesia, sebagaimana harapan mulia sang bunda kandung. Ingat, jangan keliru...menginspirasi bukan memanipulasi.... !!

Akhirnya, merayakan kelahiran bukan sekedar soal seremoni. Tapi lebih kepada memaknai tumbuhnya peradaban baru. Peradaban yang membawa manusia pada harapan yang juga baru. Akan gilang gemilangnya hari esok.

Bravo baby Kompas TV... Bravo bapak Presiden....

.

We wait for the next step....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline