Apakah teman-teman mengenali bangunan Lawang Sewu? Bangunan Lawang Sewu merupakan bangunan bersejarah perkeretaapian khas Semarang yang terkenal akan kisah-kisah menyeramkan. Bangunan tersebut pun sering dijadikan tempat dilaksanakannya vlog atau film horror. Namun, kalian tau gak sih kalau bangunan Lawang Sewu yang terlihat menyeramkan itu, juga sangat indah untuk dilihat? Berikut arsitektur khas Lawang Sewu yang harus kalian lihat!
- Bahan-Bahan Pembangunan Lawang Sewu
Yang menarik dari pembangunan Lawang Sewu adalah bahan bangunan yang tidak menggunakan besi. Bangunan Utama Lawang Sewu terbuat dari pasir, kayu, batu bata, dan sebagainya. Bangunan yang dinamakan Lawang Sewu atau Seribu Pintu ini didirikan dengan bahan bangunan berasal dari Eropa. Lantai dari bangunan pun menggunakan bahan marmer dari Italia.
- Langit-langit Bangunan Melengkung Khas Arsitektur Lawang Sewu
Sisi lain dari Lawang Sewu adalah gaya khas arsitektur bangunan tersebut. Bangunan Lawang Sewu memiliki sentuhan Eropa, terutama Belanda. Gedung yang dibangun secara bertahap diatas lahan 18.232 m2 ini dirancang oleh Prof. Jakob F Klinkhamer dan B.J. Ouendag. Kedua arsitek dari Amsterdam tersebut terkenal dengan gaya bangunan berupa elemen lengkung dan sederhana. Gaya bangunan arsitek-arsitek tersebut salah satunya dapat dilihat pada langit-langit bangunan utama Lawang Sewu yang terdapat bata-bata ditumpuk dengan bentuk melengkung.
- Kaca Patri yang Menyimbolkan Kerajaan Belanda dan Perkeretaapian
Salah satu ciri khas lain dari bangunan Lawang Sewu adalah ornamen kaca patri yang berasal dari pabrik Johannes Lourens Schouten. Hingga saat ini, kaca patri tersebut masih asli. Yang dilakukan pertugas Lawang Sewu hanyalah melakukan pembersihan. Oleh karena itu, kalian masih dapat mengagumi kaca patri khas Lawang Sewu yang menceritakan kejayaan dan kemakmuran Belanda serta kekuasan Belanda atas Semarang dan Batavia, keindahan Jawa, dan kejayaan kereta api.
Pada kaca patri ini terdapat berbagai simbol, salah satunya adalah dua wanita yang menyimbolkan Dewi Fortuna dan Venus. Yang satu membawa api dan lainnya membawa air dimana kedua simbol api dan air ini menandakan bahan laju kereta api. Lalu, terdapat simbol roda bersayap yang mana merupakan ciri khas kereta api Belanda. Di kaca patri tersebut juga terdapat simbol Batavia, simbol singa jangkar yang mengartikan Ratu Wilhemina, dan simbol kota Denhaag dan Amsterdam.
- Ornamen pada Puncak Menara Lawang Sewu
Lawang Sewu juga terkenal dengan kubah kecil yang terletak di puncak menara air. Kubah tersebut dilapisi dengan tembaga. Selain itu, terdapat perunggu untuk menghias puncak menara. Gaya lengkungan arstektur Lawang Sewu pun dapat dilihat di atas balkon, di menara Lawang Sewu, dimana terdapat gaya khas bidang lengkung.
- Simbol Kereta Api menjadi Ciri Khas Perkeretaapian Lawang Sewu
Pada bangunan utama terdapat tempat penerimaan gaji. Tempat penerimaan gaji tersebut menggunakan penghalang besi yang berukiran simbol bunga-bunga. Simbol bunga-bunga ini merupakan simbol khas perkertaapian Belanda saat itu. Di dalam tempat penerimaan gaji ini juga menjadi tempat brangkas disimpan.
- Lekukan pada Tangga Bangunan
Didalam bangunan tambahan, sepanjang pegangan tangan di tangga, terdapat ukiran berupa lekukan yang digunakan sebagai asbak. Lekukan di pegangan tangan tersebut dibuat untuk para karyawan pria yang merokok saat beristirahat. Lekukan tersebut dapat menandakan pendirian bangunan berdasarkan kebutuhan pegawai, tetapi masih memperhatikan keindahan bangunan
Nah, itu dia beberapa keindahan dari arsitektur Lawang Sewu secara singkat yang perlu diketahui. Apakah keindahan arsitektur tersebut dapat mengubah perspektif kamu mengenai bangunan Lawang Sewu yang terkenal menyeramkan? Untuk mengagumi keindahan arsitektur bangunan bersejarah Lawang Sewu lebih lanjut, silakan mengunjungi bangunan tersebut!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H