Lihat ke Halaman Asli

Alex Noerdin Dimata Sahabat Karib

Diperbarui: 29 Juni 2016   16:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gubernur Sumsel Alex Noerdin telah berhasil menjadikan Sumsel terpecaya sebagai tuan rumah berbagai event Internasional. Sumsel tengah melaju cepat dengan gemilang. Namun, dibalik prestasi Alex Noerdin Road to Asian Games 2018 tetap memeninggalkan berbagai pertanyaan. Siapakah Alex Noerdin? Bagaimana kehidupan Alex Noerdin semasa kanak-kanak? Berikut penuturan sejumlah kawan karib Alex Noerdin.

Lelaki tua, berusia 66 tahun berwajah sawo matang, keturunan Jawa, duduk dengan berbagai staf di lingkungan gubernuran. Lelaki tua itu, seperti sedang berbagai ilmu dan pengalaman semasa mudanya. Enak bertutur dengan kisah kasih lamanya, sebagai sebagai seorang sahabat.

Orang memanggilknya, dengan nama Patriot. Dialah salah seorang sahabat Alex Noerdin, Kamis kemarin (23/6) sempat singgah di komplek Griya Agung Istana Gubernur, Palembang.

Sebagai sahabat kecil, Patriot kenal betul perilaku dan kebiasaan Alex Noerdin semasa kecil. Alex kecil dikenal sebagai anak jahil. Tapi, sikapnya, jahil, Alex justru membuat teman-teman bermain akrab. Hangat.

“Alex tu jahil wongnyo tapi setia kawan” tutur Patriot pria berambut putih ini, mengenang masa lalunya.

Pada 1962 silam, tiga tahun jelang peristiwa berdarah di Jakarta, G 30 SPKI, Alex seorang bocah kecil kurus. Usianya baru mencapai 12 tahun. Alex suka bermain, bercanda, berjalan-jalan bersama teman-teman sesuainya.

Alex boleh dibilang bandel, tapi kadang kreatif juga. Semasa kecil, botol kecap, botol minuman dan kartu pelajar menjadi uang tambahan, setelah dijual. Ini sering terjadi ingin saat saat kehendak menonton film di bioskop tak lagi bisa dibendung. Alex Noerdin beberapa kali menggunakan kartu pelajar agar lolos mendapatkan potongan harga.

Bioskop Saga terletak di Jalan Merdeka, tak jauh dari rumah Alex. Jaraknya, tiga kilometer. Alex dan gengnya, seringkali menjadikan bioskop itu sebagai tongkrongan favorit mereka.

***

Saat Noerdin Pandji, ayah Alex Noerdin tengah menjalani shalat duhur. Alex cerdik bermaksud menghidupkan mesin mobil lalu menjalankan mobil menjemput teman-temannya.

Hari itu, bioskop saga tengah memutar film favoritnya. Film Jordan. Bagi Alex dan kawan-kawannya sayang, jika dilewatkan. Film berkisah tentang heroism peenyelamatan Negara Tokyo dari serangan monster raksasa menarik perhatian anak anak hingga remaja saat itu. Tanpa pikir panjang, Alex dengan berani secara diam-diam berusaha menghidupkan mesin mobil agar bisa menjemput teman-temannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline