Lihat ke Halaman Asli

AULIA FAIZARAHMA

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Kemeriahan Pertunjukan Reog di Desa Bergas Kidul

Diperbarui: 8 Agustus 2024   15:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi giat 9 unnes

Pada 21 Juli 2024 Desa Bergas Kidul Kabupaten Semarang menyelenggarakan  pertunjukan kesenian daerah reog yang ditampilkan Saleho Karya Budaya Indonesia,  merupakan salah satu bagian dari Abah Lala Tim, menyuguhkan penampilan tari tradisional dan permainan musik tradisional yaitu gamelan. Acara ini diadakan tepat di depan Kantor Balai Desa Bergas Kidul dan dimulai sejak pukul 15.00 WIB s.d 00.00 WIB.

Pertunjukan Reog tidak hanya sebagai pertunjukan atau hiburan semata tetapi pertunjukan reog ini memiliki kisahnya sendiri yaitu, Reog menceritakan tentang perjalanan Raja Kelana Sewandana dari Kerajaan Bantarangin untuk melamar Putri Sanggalangit dari Kerajaan Kediri. Putri Sanggalangit memberikan syarat bahwa siapa pun yang ingin melamarnya harus bisa menghadirkan tontonan yang luar biasa dan belum pernah dilihat sebelumnya. 

Raja Kelana Sewandana memulai perjalanannya bersama pasukannya yang terdiri dari warok (pria sakti) dan jathilan (penari berkuda lumping). Di sepanjang perjalanan, mereka menghadapi berbagai rintangan dan tantangan, termasuk Singobarong, makhluk berkepala singa dengan bulu merak yang juga ingin meminang sang putri. 

Setelah melalui pertarungan sengit, Raja Kelana Sewandana berhasil mengalahkan Singobarong dan menghadirkan pertunjukan yang menakjubkan. Dengan demikian, ia memenuhi syarat Putri Sanggalangit dan berhasil melamarnya. Cerita ini mengajarkan tentang keberanian, kesetiaan, dan kebaikan yang selalu menang melawan kejahatan.

Pada permulaan pertunjukan reog dimulai dengan iringan musik tradisional gamelan yang dimainkan oleh kelompok musik. Suara gong, kenong, kendang, dan instrumen lainnya menciptakan suasana yang megah dan sakral. Selanjutnya, warok-warok tampil di panggung dengan gerakan yang lambat namun penuh wibawa. 

Mereka menampilkan kekuatan dan keahlian mereka dalam seni bela diri tradisional. Penari Jathilan muncul dengan kuda lumping mereka dan menari dengan lincah mengikuti irama musik. Mereka menampilkan berbagai formasi dan gerakan yang dinamis. Dilanjutkan dengan penampilan bujang Ganong memasuki panggung dengan gerakan akrobatik dan aksi-aksi lucu. 

Ini berinteraksi dengan penonton dan karakter lain, menambahkan unsur humor ke dalam pertunjukan. Setelah itu, singobarong yang menjadi puncak acara tampil dengan topengnya yang besar dan megah. 

Para penari yang membawa Singobarong menunjukkan kekuatan yang luar biasa dengan mengangkat dan mengayunkan topeng berat itu menggunakan giginya. Pertunjukan diakhiri dengan seluruh karakter berkumpul di panggung, menari bersama dalam harmoni. Musik gamelan terus mengiringi hingga akhir acara.

Penampilan Reog di Desa BergasKidul ini dihadiri oleh seluruh warga Desa Bergas Kidul dari 6 dusun yaitu Dusun Krajan, Dusun Kenangkan, Dusun Kebon Kliwon, Dusun Srumbung, Dusun Sruwen, dan Dusun Kemloko. Kemeriahan acara reog ini juga dihadiri beberapa petinggi Desa Bergas Kidul dan petinggi desa lain yang berada di sekitar Bergas Kidul. 

Untuk menonton pertunjukan tersebut penonton dikenakan tarif sebesar Rp15.000/orang. Penampilan reog ini berjalan dengan lancar dan baik, tidak terdapat kerusuhan. Dan penonton juga sangat antusias untuk menonton dari awal hingga selesainya pertunjukan tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline