Gunung Bromo adalah salah satu destinasi wisata alam yang paling populer di Indonesia. Terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, Gunung Bromo menawarkan pemandangan alam yang luar biasa, mulai dari lautan pasir hingga kawah berapi yang aktif. Banyak orang datang ke sini untuk menikmati keindahan alamnya dan bahkan untuk sesi foto prewedding yang memukau. Namun, ada aturan ketat yang perlu diikuti saat berada di Gunung Bromo, salah satunya adalah larangan penggunaan flare. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa flare tidak boleh digunakan di Gunung Bromo dan memberikan tips terbaik untuk sesi foto prewedding yang aman dan indah.
Mengapa Tidak Boleh Menggunakan Flare di Gunung Bromo?
1. Konservasi Alam
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah kawasan konservasi alam yang dilindungi. Penggunaan flare dapat merusak lingkungan alam dan keanekaragaman hayati yang ada di sana. Sinar terang flare dapat mengganggu makhluk hidup yang ada di ekosistem, terutama burung-burung yang aktif di malam hari.
2. Keselamatan
Penggunaan flare dapat membahayakan keselamatan pengunjung dan penduduk setempat. Flare dapat menyebabkan kebakaran yang cepat melebar di lingkungan kering seperti Gunung Bromo. Selain itu, penggunaan flare yang sembarangan dapat membingungkan penduduk setempat dan wisatawan lainnya.
3. Hukum dan Aturan
Pemerintah telah menetapkan peraturan ketat terkait penggunaan flare di Gunung Bromo. Melanggar aturan ini dapat mengakibatkan sanksi hukum serius.
Tips Terbaik untuk Prewedding di Gunung Bromo
Meskipun tidak diperbolehkan menggunakan flare, Anda masih dapat mengambil foto prewedding yang spektakuler di Gunung Bromo dengan mengikuti beberapa tips berikut:
1. Pilih Waktu yang Tepat
Waktu terbaik untuk sesi foto prewedding di Gunung Bromo adalah saat matahari terbit atau terbenam. Cahaya matahari pada saat-saat ini akan memberikan suasana romantis dan memukau bagi foto-foto Anda.