Lihat ke Halaman Asli

New Normal, Usaha Tratak di Kudus Kembali Naik

Diperbarui: 24 Desember 2021   09:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Setelah adanya new normal, banyak usaha yang mulai kembali berkembang. Salah satunya adalah usaha tratak, Persewaan Tratak Agung di Desa Ngembal Kulon yang merasakan dampak setelah diterapkannya new normal di Kudus.

Pemilik dari Persewaan Tratak Agung, Pak Samidjan, merintis usaha tratak ini sejak tahun 1994. Sebelum pandemi, banyak sekali pesanan yang masuk. Hampir setiap hari mereka memasang tratak dan membongkar tratak, bahkan sering menolak pesanan karena penuhnya pemesanan tratak dari Kudus maupun di luar Kudus.

Namun setelah adanya berita tentang pandemi dan PPKM, banyak yang membatalkan pesanan sewa Tratak darinya. Hal ini cukup membuat usahanya menurun dan hampir tidak ada penghasilan yang masuk. "Ya ada, tapi cuma untuk kematian." ucap Pak Samidjan. Minggu (12/12/2021).

Menurut Pak Samidjan, selama pandemi beliau cukup kesusahan memikirkan usaha dan pegawainya yang tidak mendapat penghasilan karena bergantung pada usaha trataknya saja. "Kasihan, banyak pegawai saya yang akhirnya harus kerja serabutan di tempat lain." ungkap Pak Samidjan.

Velly, salah satu pegawai dari Persewaan Tratak Agung mengungkapkan bahwa selama pandemi ia harus kerja serabutan di pasar untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. "Engga ada bongkar pasang tratak, jadi ya saya harus cari kerjaan yang lain dulu, biasanya saya jadi supir untuk antar sayur di pasar. Saya kan punya anak dua yang harus dicukupi kebutuhannya." ucap Velly.

Namun, sejak penurunan level PPKM da diterapkannya new normal di Kudus, usaha tratak Pak Samidjan kembali bangkit, mulai banyak pesanan yang datang, bahkan sudah banyak yang memesan untuk beberapa bulan kedepan. "Alhamdulillah, sejak level PPKM di Kudus turun, sekarang mulai banyak pesanan yang masuk, bahkan pegawai sampai pulang larut malam untuk memasang dan membongkar tenda." ucap Pak Samidjan.

Dengan turunnya level PPKM di Kudus, beliau berharap tidak terjadi peningkatan level PPKM lagi. Sehingga usahanya tidak kembali menurun dan dapat terus berjalan dengan baik. (Aulia)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline