Lihat ke Halaman Asli

aulia dewi anggreini

Universitas Negeri Semarang

Jika Puisiku Merdeka

Diperbarui: 14 September 2022   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ayah,
Jika puisiku telah merdeka
Tak mungkin air mataku runtuh ditikam rindu
Tak mungkin sudut-sudut rumah mengering sebab keterlaluan mengenang

Ayah,
Jika puisiku telah merdeka
Tak mungkin aku sempoyongan merengkuh doa hingga melangit
Tak mungkin kembang-kembang layu melulu melihat cemasku

Ayah,
Jika puisiku telah merdeka
Mungkin tidak akan ada lagi ketidakmungkinan
Jika puisiku telah merdeka
Mungkin aku sudah memelukmu

Meski hanya mimpi
Tapi puisiku telah merdeka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline