Lihat ke Halaman Asli

Aulia Danish

mahasiswa

''Dari Gua ke Digital: Perjalan panjang Media Alat Tulis''

Diperbarui: 19 Desember 2024   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

''Dari Gua ke Digital: Perjalan panjang Media Alat Tulis''

Alat tulis merupakan bagian penting dalam perkembangan sejarah peradaban manusia. Sebagai sarana untuk menyampaikan ide, pengetahuan, serta informasi, alat tulis telah berkembang secara signifikan, seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan budaya. Dari zaman kuno, manusia mulai menggunakan berbagai benda sebagai media untuk mencatat, hingga akhirnya berkembang menjadi sistem tulisan yang lebih kompleks dan modern.

Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi perjalanan media alat tulis dari zaman ke zaman, mulai dari penggunaan bahan-bahan alami, alat-alat tradisional, hingga teknologi canggih yang kita gunakan saat ini.

1. Alat Tulis pada Zaman Kuno

Pada zaman kuno, manusia menggunakan berbagai bahan alamiah untuk menuliskan pesan dan ide mereka. Sebelum mengenal kertas dan tinta, manusia menggunakan media alami yang ada di sekitar mereka. Di Mesopotamia, sekitar 3500 SM, orang-orang sudah mulai menggunakan batu, tanah liat, dan papirus sebagai media tulisan. Tulisan pertama kali berkembang melalui penggunaan simbol atau gambar yang disebut hieroglif.

a. Papirus dan Kulit Hewan

Papirus, yang ditemukan di Mesir, adalah salah satu media tulisan pertama yang digunakan manusia. Papirus terbuat dari batang tanaman papirus yang dipotong tipis-tipis, lalu disusun dan direkatkan. Papirus lebih fleksibel dan mudah digunakan dibandingkan dengan batu atau tembikar yang lebih keras. Orang Mesir menggunakannya untuk menulis berbagai hal, mulai dari catatan administratif hingga karya sastra. Di samping itu, kulit hewan seperti kulit domba dan sapi juga digunakan sebagai media untuk menulis di wilayah lain seperti Yunani dan Romawi.

b. Tulisan di Batu dan Logam

Di berbagai belahan dunia, batu dan logam digunakan sebagai media untuk menulis pesan yang permanen. Di Mesopotamia, sekitar 3000 SM, orang-orang menggunakan alat tumpul untuk mengukir aksara paku (cuneiform) di tablet tanah liat. Begitu juga dengan orang-orang Yunani dan Romawi yang menggunakan batu untuk menulis prasasti dan undang-undang yang kemudian dikenang sepanjang sejarah.

2. Kemajuan di Zaman Klasik

Dengan ditemukannya tinta dan pena, manusia memasuki babak baru dalam sejarah alat tulis. Pada masa ini, alat tulis mulai lebih praktis dan portabel, dan memungkinkan penyebaran tulisan yang lebih luas.

a. Pena dan Tinta

Di Tiongkok, sekitar abad ke-3 SM, ditemukan tinta cair dan kuas, yang menjadi alat utama dalam menulis pada zaman tersebut. Pena dan tinta memberikan kebebasan lebih dalam menggambar huruf, mengurangi ketergantungan pada ukiran atau goresan kasar. Di dunia Barat, pena bulu burung mulai digunakan, dengan tinta yang dibuat dari campuran air dan karbon yang dihasilkan dari bahan alami seperti tanaman.

b. Pembuatan Kertas

Salah satu inovasi besar dalam sejarah alat tulis adalah penemuan kertas. Di Tiongkok, sekitar abad ke-2 SM, Cai Lun menciptakan kertas dari campuran serat tumbuhan, bambu, dan kain. Kertas ini sangat praktis karena lebih ringan dan lebih murah dibandingkan dengan papirus atau kulit hewan, yang memicu penyebaran tulisan ke seluruh dunia. Penemuan ini membuka jalan bagi revolusi dalam dunia literasi dan komunikasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline