Lihat ke Halaman Asli

Aulia

Dosen Universitas Andalas

Penjelasan Mulut Bau Saat Berpuasa dan Kaitannya dengan Perintah Agar Kita Berpuasa Dengan Perhitungan

Diperbarui: 28 Maret 2024   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Pengantar

Berpuasa selama bulan Ramadan adalah praktik yang dijalankan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Selain aspek spiritual, puasa juga memiliki dampak pada kesehatan tubuh, termasuk kesehatan mulut.

Salah satu masalah yang sering muncul selama berpuasa adalah bau mulut yang tidak sedap. Bau mulut yang tidak sedap ini kadang bisa mengganggu kekhusukan diri sendiri dan juga teman atau jamaah lain Ketika melaksanakan sholat jamaah.

Salah satu pelajaran dapat diambli dari berpuasa adalah berpuasa harus dialakukan dengan penuh perhitungan agar tubuh kembali sehat, termasuk perhitungan kesehatan mulut dan gigi. Dengan demikian seorang muslim yang berpuasa sangat dianjurkan menggosok gigi secara teratur dan berkumur-kumur agar mulu tidak bau.

Mengapa Mulut Menjadi Bau Saat Berpuasa?

Selama menjalani puasa, banyak orang mengalami masalah bau mulut yang tidak sedap, dan hal ini disebabkan oleh beberapa faktor kompleks yang berinteraksi. Pertama, kurangnya produksi air liur menjadi faktor penting yang memengaruhi aroma mulut.

Saat berpuasa, asupan cairan yang berkurang menyebabkan produksi air liur menurun. Padahal, air liur memiliki peran utama dalam membersihkan mulut dari bakteri dan partikel makanan yang dapat menyebabkan bau tidak sedap.

Kekurangan air liur menciptakan kondisi yang lebih kondusif bagi pertumbuhan bakteri, yang pada gilirannya dapat menghasilkan aroma yang tidak menyenangkan.

Selain itu, peningkatan kadar keton dalam tubuh juga berkontribusi pada bau mulut yang tidak sedap selama berpuasa. Ketika tubuh berada dalam keadaan puasa, proses pemecahan lemak untuk memproduksi energi tambahan menghasilkan senyawa kimia yang disebut keton.

Keton, yang diproduksi dalam jumlah yang lebih besar selama puasa, dapat memberikan aroma yang tidak sedap pada napas. Ini sering kali merupakan salah satu penyebab utama bau mulut yang terdeteksi selama periode berpuasa.

Selanjutnya, perubahan pola makan selama berpuasa juga dapat memengaruhi aroma mulut seseorang. Waktu makan yang terbatas dalam jendela waktu yang lebih pendek selama puasa berarti bahwa konsumsi makanan dan minuman terkonsentrasi dalam periode yang lebih singkat. Akibatnya, perubahan tiba-tiba dalam pola makan ini dapat mengganggu keseimbangan bakteri di mulut.

Kondisi ini menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan bagi pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut. Disamping itu, kurangnya waktu antara sahur dan berbuka dapat menyebabkan sisa-sisa makanan tetap menempel di mulut lebih lama, memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline