Lihat ke Halaman Asli

Aulia

Dosen Universitas Andalas

Memahami Cuaca Ekstrem di Kota Padang: Dampak dan Kebijakan

Diperbarui: 8 Maret 2024   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://wartakepri.co.id/wp-content/uploads/2024/03/Hujan-Banjir-Padang-.jpg

Pengantar 

Di tengah hujan lebat yang mengguyur kampus, mahasiswa dan pengendara motor terpaksa menunda kepulangan mereka, menunggu hujan reda. Air melimpah di kiri kanan, membanjiri jalan-jalan dan memperlambat arus lalu lintas. Fenomena ini bukan hanya sekadar gangguan sehari-hari, tetapi juga cerminan dari masalah yang lebih besar yang kita hadapi: perubahan iklim.

Gelombang Panas dan Hujan Lebat: Dua Sisi Mata Uang yang Sama

Baru beberapa minggu yang lalu, Kota Padang dilanda angin kencang dan suhu panas, dan sekarang sudah ditimpa oleh hujan lebat. Ini adalah contoh nyata dari bagaimana perubahan iklim dapat mempengaruhi cuaca lokal. Gelombang panas yang lebih panjang dan lebih intens, serta hujan yang lebih berat dalam waktu singkat, adalah beberapa manifestasi dari perubahan iklim yang kita alami saat ini.

 

https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2024/03/07/65e9da60caea6-kota-padang-diterjang-banjir_375_211.jpeg

Mengapa Ini Terjadi?

Peningkatan suhu global mempengaruhi siklus air dengan meningkatkan penguapan. Ketika udara lebih hangat, ia dapat menahan lebih banyak uap air, yang kemudian jatuh sebagai hujan atau salju yang lebih berat. Ini menjelaskan mengapa beberapa wilayah mengalami hujan lebat yang tiba-tiba, sementara yang lain mungkin mengalami kekeringan.

Perilaku Manusia dalam Situasi Ekstrem

Dalam situasi ekstrem seperti banjir, perilaku manusia sering kali menambah kompleksitas masalah. Lucu tetapi juga menyebalkan. Misalnya, munculnya "Pak Ogah" yang mengambil kesempatan dalam kesempitan, memberi tahu pengendara bahwa air di jalan ini dalam, tidak usah lewati bagian jalan ini.

Mereka berharap ucapan terima kasih dari pengendara berupa uang ribuan, walaupun tidak memaksakan.

Akibatnya, terjadi penyempitan dan macet. Karena jalan yang bisa dilewati hanya satu sisi.

Di sisi lain, pemilik kedai yang khawatir sibakan air dari roda kendaraan membasahi lantai atau tempat parkir di depan kedai, meletakkan kursi atau batu di tepi jalan, sehingga mempersempit jalan dan menambah kemacetan.

Saya yakin hal yang sama juga terjadi di beberapa kota di Indonesia. Bagaimana dengan kota Anda, apakah Pak ogah juga ada di sana?

Ketidaktegasan Pemerintah Daerah

Ketidaktegasan Pemerintah Daerah Kota Padang dalam menertibkan bangunan liar di sepanjang jalan mulai dari bypass sampai ke gerbang Universitas Andalas telah menyebabkan penyempitan dan pendangkalan saluran air.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline