Pengantar
Hari ini, saya menghabiskan sehari penuh untuk mengikuti pelatihan atau lokakarya internal atau bisa juga disebut FGD yang diselenggarakan oleh Universitas Andalas (Unand) dengan tujuan untuk meningkatkan pengelolaan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Unand. Saya hadir sebagai pengelola Jurnal Nasional Teknik Elektro (JNTE).
FGD ini bertujuan untuk membantu jurnal-jurnal Unand agar dapat naik kelas, yaitu meningkatkan kualitas dan reputasi jurnal sesuai dengan standar akreditasi nasional maupun internasional. Misalnya, jika jurnal sudah terindeks di Sinta 4, maka diharapkan dapat naik ke Sinta 3, dan seterusnya. Jika jurnal sudah terindeks di Sinta 2, maka diharapkan dapat menyiapkan segala persyaratan untuk bisa terindeks di Scopus, salah satu basis data pengindeks jurnal internasional yang menjadi acuan penilaian kualitas makalah atau paper yang digunakan untuk kenaikan pangkat dosen.
Universitas Andalas (Unand) merupakan salah satu perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH) di Indonesia yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan reputasi penelitian dan publikasi ilmiahnya. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Unand adalah dengan meningkatkan pengelolaan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Unand, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Unand memiliki sekitar 80 jurnal ilmiah internal yang berasal dari berbagai fakultas dan bidang ilmu, namun hanya sebagian kecil yang terakreditasi nasional atau terindeks internasional.
Untuk mengatasi tantangan ini, Unand telah meluncurkan beberapa program dan kebijakan yang bertujuan untuk membantu dan mendorong pengelola jurnal internal Unand agar dapat meningkatkan kinerja dan kelayakan jurnalnya. Beberapa program dan kebijakan tersebut antara lain:
FGD yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unand dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan bimbingan kepada pengelola jurnal internal Unand tentang berbagai aspek pengelolaan jurnal, seperti perancangan sistem, analisis sistem, pengendalian sistem, dan pengembangan sistem. Pelatihan ini juga bertujuan untuk membantu jurnal-jurnal Unand agar dapat naik kelas, yaitu meningkatkan kualitas dan reputasi jurnal sesuai dengan standar akreditasi nasional maupun internasional, seperti Sinta dan Scopus. Kegiatan ini berlangsung di gedung LPPM Unand lantai 1.
Skema baru untuk pengelolaan jurnal yang diluncurkan oleh LPPM Unand yang menawarkan bantuan dana dengan jumlah maksimal sebesar Rp 50 juta per jurnal, yang ditujukan untuk jurnal yang berencana untuk mengajukan terindeks di Scopus. Dana bantuan ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengelolaan jurnal, seperti peningkatan laman web jurnal, rancangan tampilan tiap edisi jurnal, kegiatan promosi jurnal di media sosial atau konferensi, pelatihan penulis dan reviewer jurnal, dan pengadaan perangkat keras atau lunak yang diperlukan untuk mendukung pengelolaan jurnal. Jurnal yang ingin mendapatkan dana bantuan ini harus memenuhi persyaratan minimal yang ditetapkan oleh LPPM Unand, seperti memiliki ISSN, terakreditasi Sinta 2 atau lebih tinggi, memiliki website yang informatif, dan memiliki peer-review yang transparan. Selain itu, LPPM Unand juga akan menyediakan insentif tambahan bagi jurnal yang sudah terindeks di Scopus, seperti penghargaan, sertifikat, dan fasilitas lainnya.
Dua Jurnal Unand Terindeks Scopus
Dua contoh jurnal internal Unand yang sudah berhasil terindeks di Scopus adalah Jurnal Optimasi Sistem Industri (JOSI) dan Jurnal Arbitrer. JOSI adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Unand. Jurnal ini berfokus pada kajian optimasi sistem industri, seperti perancangan sistem, analisis sistem, pengendalian sistem, dan pengembangan sistem. JOSI terbit dua kali dalam setahun dan telah terakreditasi Sinta 2 oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Indonesia. JOSI juga telah terindeks Scopus sejak Oktober tahun 2023, setelah mengajukan permohonan dua bulan sebelumnya dan mendapatkan persetujuan pada bulan Oktober 2023. JOSI menjadi salah satu jurnal Unand yang terindeks Scopus dengan proses yang relatif cepat dan mulus.
Jurnal Arbitrer adalah jurnal ilmiah yang merupakan salah satu wadah penting bagi para akademisi dan peneliti di bidang linguistik. Diterbitkan 4 kali satu tahun sejak tahun 2023 yang sebelumnya 2 kali. Jurnal diterbitkan oleh Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Universitas Andalas, jurnal ini menjadi sorotan utama dalam kajian multilingualisme, kebijakan bahasa, hak-hak linguistik, ekologi bahasa, dan pendekatan pluralistik terhadap Bahasa dengan frekuensi terbit empat kali dalam setahun, Jurnal Arbitrer telah meraih akreditasi Sinta 2 oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Indonesia,
Jurnal Arbitrer juga telah terindeks Scopus sejak tahun 2024, setelah mengajukan permohonan pada bulan Oktober 2023. Jurnal Arbitrer mengalami proses yang cukup panjang dan sulit untuk terindeks Scopus, karena sempat ditolak pada tahun 2022 dan mendapat penalti atau embargo selama satu tahun. Jurnal Arbitrer kemudian melakukan perbaikan dan pengajuan ulang pada bulan Oktober 2023 dan akhirnya diterima.
Pengajuan Jurnal Terindeks ke Scopus
Untuk mengajukan jurnal ke Scopus, ada beberapa persyaratan dan proses yang harus dipenuhi, seperti yang telah dijabarkan sebelumnya: