Lihat ke Halaman Asli

Aulia

Dosen Universitas Andalas

Puisi Demokrasi Rang Minangkabau

Diperbarui: 2 Februari 2024   18:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/1200x700/news/2023/06/89b4b02fed54594d4ed2b03b0696046f.jpeg

Dalam gemerlap cahaya harapan,
Orang Minang berdiri tegak,
Di hadapannya, tradisi yang diwariskan,
Keteladanan para leluhur terjaga.

Tokoh, takah, dan tageh, ketiganya
Menyulut api perjuangan dalam dada,
Tokoh, figur terpandang dalam barisan,
Takah, kemampuan memimpin mengemuka,
Tageh, kekuatan dan integritas tak tergoyahkan.

Tokoh, mereka yang dihormati, berwibawa,
Menyatu dengan adat dan budaya,
Takah, cakap dan berpengalaman,
Mampu membawa visi jauh ke depan,
Tageh, teguh di atas prinsip,
Melawan segala bentuk ketidakadilan.

Namun, Orang Minang, tidaklah mudah,
Kritis, mereka memandang,
Demokrasi dan musyawarah menjadi panglima,
Adat dan kemajuan, menjadi pegangan.

Pemilihan bukan hanya soal masa lalu gemilang,
Namun, bagaimana mereka mengukir sejarah dirinya,
Pemimpin dihargai atas kinerjanya,
Ketika tak mampu, saatnya menyingkir atau tersingkir

Bukan hanya dalam kata-kata,
Tindakan membuktikan segalanya,
Gubernur dan bupati, pernah menerimanya
Ketika tak mampu, Orang Minang siap,
Mengganti, demi masa depan yang cemerlang.

Dalam setiap langkah, dalam setiap pilihan,
Orang Minang teguh memegang tradisi, budaya, dan semangat,
Demokrasi, adat, dan kemajuan, Menjadi landasan, menjadi pilar,
Dalam memilih pemimpin, mereka tak ragu,
Mencari yang terbaik, demi tanah Minangkabau
Demi Indonesia yang tercinta.

Padang 2 Februari 2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline