Lihat ke Halaman Asli

Urgensi 3R dalam Pengelolaan Sampah Plastik pada Perusahaan Cepat Saji dan Juga Aplikasi Pengantaran Makanan

Diperbarui: 13 November 2022   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Brandskyltd.com

Oleh: Kelompok Think Sustainability - Binar 1

 

Di zaman yang serba modern ini, kita diberikan kemudahan dalam segala aspek kehidupan terlebih lagi perihal pola hidup yang dituntut untuk serba praktis seperti halnya mengonsumsi makanan dan minuman karena adanya perkembangan zaman yang serba cepat menciptakan tren "cepat saji" atau lebih dikenal dengan fast food dimana kita para pembeli diberikan kemudahan dan juga kecepatan dalam penyajian, contohnya saja restoran ayam goreng yang pastinya brand ini tidak asing ditelinga kita sebagai raja fast food di dunia. 

Bahkan bukan hanya itu saja dalam memesan salah satu brand fast food ini saja kita juga sudah dimanjakan dengan kemudahan dalam memesan makanan secara online melalui aplikasi pengantaran makanan misalnya saja aplikasi pengantar makanan online G-Food.  

Melalui aplikasi ini kita sangat dimudahkan dalam memesan makanan secara online tanpa keluar rumah yang membuat kita terasa dimanjakan oleh teknologi. Apalagi akhir-akhir ini kita melihat trend di salah satu aplikasi antar-mengantar makanan, dimana ada kemudahan untuk melihat pengeluaran yang kita keluarkan untuk mengorder makanan lewat aplikasi online, banyak anak muda dan juga berbagai kalangan yang ikut meramaikan dan merasa FOMO jika tidak ikut tren tersebut, yang mungkin nantinya mengakibatkan banyak orang yang berbondong-bondong ikut memesan makanan secara online lewat aplikasi online.

Namun, mungkin sebagian dari kalian bertanya-tanya dampak apa saja yang ditimbulkan dari adanya tren fast-food dan juga efek yang ditimbulkan dari aplikasi pemesanan makanan secara online? 

Dan apakah nantinya berdampak pada lingkungan sekitar kita?. Faktanya setiap makanan dari restoran cepat saji yang kita konsumsi bukan hanya mampu merusak badan kita bahkan dari setiap makanan yang kita konsumsi dari restoran cepat saji mampu menciptakan kerusakan lingkungan hal ini didasari oleh pembuatan kemasan pada makanan/minuman cepat saji yang terbilang belum cukup bijak, karena faktanya menurut Organisasi dari Clean Water Action (CWA) kemasan yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang bergerak dibidang makanan/minuman cepat saji merupakan penyumbang sampah terbesar karena menyumbang sampah sebesar 49%, dengan 39% diantaranya merupakan produk yang sifatnya non-organik seperti sampah plastik dan juga styrofoam, dimana seperti yang kita tahu bahwa sifat styrofoam sulit untuk terurai, dan membutuhkan waktu sebanyak 900 tahun untuk mampu terurai, sedangkan nantinya sampah-sampah yang dihasilkan dari perusahaan cepat saji ini nantinya akan berakhir di lautan dan membahayakan kehidupan biota laut serta ekosistemnya.

Bukan hanya itu saja dampak buruk yang dihasilkan dari tren fast food dan kemudahan dalam pemesanan makanan secara online ini mampu menimbulkan penggunaan bahan bakar kendaraan yang berlebih, yang terlebih lagi dengan adanya kemudahan dalam pemesanan makanan secara online ini sudah menjadi suatu aktivitas yang dinilai umum dan mungkin akan menjadi suatu hal yang wajib serta menjadi ketergantungan. 

Selain itu faktanya energi yang dihasilkan dari perusahaan cepat saji jauh membutuhkan energi yang lebih besar dibandingkan dengan menghasilkan makanan pokok atau rumahan, seperti energi yang dibutuhkan dalam memproses pendistribusian bahan makanan, pengolahan makananan yang menyumbang polusi.

Kabar baiknya, dengan adanya teknologi dan juga perkembangan ilmu pengetahuan membuat sebagian masyarakat tersadar betapa penting untuk melakukan tindakan pengurangan dan pengolahan sampah bahkan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang food and beverage yakni Sbucks pernah berada di urutan nomer 1 perusahaan yang menghasilkan sampah plastik terbesar di dunia, dengan adanya perkembangan teknologi dan juga perkembangan ilmu pengetahuan ini perusahaan Sbucks membuat suatu inovasi dalam langkah mengurangi limbah plastik salah satunya ialah dengan adanya penjualan tumblr khusus yang dijual oleh Sbucks, dan juga adanya reward berupa diskon bagi pembeli Sbucks jika pembelian minumannya menggunakan tumblr khusus Sbucks, sebagai reward bagi pembeli karena sudah sadar dan ikut andil dalam mengurangi sampah plastik.

Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi, dan ilmu pengetahuan semakin banyak pula sampah yang dihasilkan oleh manusia sehingga terjadi penumpukan. Tetapi dengan seiring perkembangan tersebut banyak manusia yang tersadar bahwa diperlukannya pengelolaan sampah yang baik dan benar untuk menjaga kesehatan lingkungan sekitar baik manusia itu sendiri dan lingkungan lainnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline