Lihat ke Halaman Asli

Aulia Amatullah

Mahasiswi S1 Pendidikan Geografi Angkatan 2022, Universitas Negeri Malang

Pelatihan Pemanfaatan Geo-Technology untuk Pengembangan Kapasitas Guru Geografi MGMP Kediri

Diperbarui: 6 Agustus 2024   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama dosen dan mahasiswa dengan MGMP Kediri di Gedung Teater dan Museum Gunungapi Kelud, Kec. Ngancar, Kab. Kediri. (Dokumen pribadi)

Oleh Listyo Yudha Irawan, Siti Nur Farihah, Aulia Amatullah, Yuni Auliafani, Zunan Faruq Ardiansyah dan Abid Febriansyah.

Kebutuhan pembelajaran abad 21 serta panduan dalam pelaksanaan kurikulum merdeka mengarahkan guru untuk kreatif dalam merencanakan dan menyusun bahan serta media ajar bagi siswa. Saat ini hal tersebut telah menjadi disrupsi di berbagai bidang pelajaran, tak terkecuali di geografi. Geografi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari bentuk permukaan Bumi beserta interaksi antara manusia dengan alam di dalam ruang.

Pembelajaran geografi mengalami evolusi dari masa ke masa. Revolusi industri 4.0 ditandai dengan masifnya penggunaan teknologi dan informasi dalam pembelajaran. Berbagai platform pembelajaran baik berbayar maupun tidak berbayar tersedia dengan luas. Namun demikian masih dijumpai guru atau pengajar geografi yang belum familiar dengan penggunaan atau pemanfaatan Geotechnology untuk membantu siswa belajar.

Pengenalan ESRI Living Atlas oleh dosen (Dokumen pribadi)

Memperhatikan pentingnya kesadaran pemanfaatan Geotechnology untuk pembelajaran Dosen Program Studi S1 Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Malang - Listyo Yudha Irawan, S.Pd., M.Pd., M.Sc. beserta Ketua MGMP Geografi Kabupaten Kediri - Dedi Sasmito Utomo, M.Pd. menggelar pelatihan bertajuk "Pemanfaatan Geotechnology untuk Pembelajaran Geografi".

Kegiatan ini berlangsung di hari Sabtu tanggal 3 Agustus 2024 di Gedung Teater dan Museum Gunungapi Kelud, Ngancar, Kediri. Dalam kegiatan ini guru-guru geografi dikenalkan dengan platform pembelajaran spasial dari ESRI yakni Living Atlas. Media ini dapat dimanfaatkan guru sebagai bahan pembelajaran Remote Sensing dan GIS (Geographic Information Systems). Bukan hanya Living Atlas, guru-guru geografi juga dikenalkan bagaimana memanfaatkan Google Earth.

Pemaparan contoh pemanfaatan WEBGIS, Geo-technology dalam pembelajaran oleh dosen (Dokumen pribadi)

Untuk lebih mengenalkan perangkat pesawat nirawak atau dikenal dengan drone juga dikenalkan ke guru geografi. Para guru diajak mengamati puncak Gunungapi Kelud serta mempraktikkan membuat media 360 dengan kamera serta drone. Setelah kegiatan tersebut diperoleh referensi berupa foto dan video 360, lingkungan puncak Gunungapi Kelud.

Praktik mapping secara langsung di lapangan menggunakan drone (dokumen pribadi)

Guru geografi dapat membandingkan hasil analisis dengan menggunakan Living Atlas dari ESRI dan hasil pengamatan serta pembuatan bahan di lapangan dengan kamera 360 serta drone. Dari kegiatan tersebut guru dapat menyimpulkan bahwa penggunaan media teknologi dan informasi dengan sangat mudah dapat diakses dan digunakan dalam pembelajaran geografi. Sementara hasil dari drone dan kamera 360 dapat memperdetail kondisi lingkungan suatu wilayah kajian. (aul).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline