Sauh, sebuah kata yang berhubungan dengan laut. Kapal yang berlabuh menuju dermaga. Dan, bisa ditebak pasti berhubungan dengan hati yang berlabuh pada seseorang yang spesial. Apakah kisahnya adalah kisah yang romantis?
Sauh, dermaga, laut dan awan. Semua berpasangan. Setting novel ini juga bisa di tebak. Di pantai yang indah, deretan pantai yang berada di Pacitan Jawa Timur. Kebetulan saya pernah mengunjungi salah satu pantai di Pacitan-Pantai Klayar yang memang memesona dengan pasirnya yang putih, jadi saya bisa membayangkan berada di sana.
Kisah Rosita dan Danu, sepasang muda mudi dengan latar belakang keluarga yang berbeda, membuat kisah ini tidak ada awal yang romantis ketika membuka beberapa halaman di awal. Tak ada yang istimewa. Tapi beberapa halaman kemudian, terasa konflik yang menggigit. Rosita yang dijodohkan dengan Firman dan ternyata membuat keduanya tak nyaman. Sementara Danu sibuk dengan kegundahannya sendiri. Sampai di titik kebimbangannya, keajaiban hati selalu datang.
Kisah ini juga diwarnai dengan kisah tentang mitos "melangkahi" kakak-alias menikah mendahului saudara yang lebih tua. Dan pada beberapa halaman terakhir, baru pembaca merasa dag dig dug - geli dan tak terasa akan senyum-senyum sendiri. Gemas, lucu dan indah ketika bertemu dengan seseorang yang sudah menancap di hati. Memang benar pertanyaan yang tertera dalam cover novel ini "bagaimana aku bisa berlabuh pada hati yang bukan dermagaku?"
Judul : Sauh
Penulis : Shabrina WS
Tebal : 219 halaman
Penerbit : Elex Media Komputindo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H