Lihat ke Halaman Asli

Mati suri Demokrasi di Pasuruan, Didik Anak Berani Memimpin?

Diperbarui: 28 Juni 2018   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://twitter.com/kpukabpasuruan

Bagaimana perkembangan demokrasi di Pasuruan, khususnya di Kabupaten saya tercinta? Jawabannya sedang sekarat. Mengapa begitu? Kenyataan ini sungguh bikin shok. Karena dalam PILKADA tahun ini, hanya ada calon tunggal. 

Banyak orang bilang kalo PILKADA kali ini nggak asyik. Kenapa? banyak sekali pertanyaan yang berjubel di kepala. Mengapa mayoritas partai hanya mengusung calon tunggal ini? Hanya Demokrat yang nggak punya calon. 

Ini sungguh disayangkan, bahwa tak ada pasangan calon lain yang ikut dalam pertarungan ini. Apa sih yang menjadi takaran sukses demokrasi? Apakah hanya soal seberapa besar partisipasi masyarakat dalam memilih ? Menurut saya bukan itu saja. Tapi lebih dari itu, bagaimana partisipasi tokoh masyarakat yang merasa mampu untuk memimpin daerahnya. Kenyataannya, banyak orang yang tidak punya percaya diri untuk bisa memimpin Kabupaten Pasuruan. Padahal, saya tahu banyak tokoh masyarakat yang mumpuni, secara ekonomi dan kemampuan (skill) memimpin. 

Didiklah Anak-anak Berani Memimpin

Masalah ini tidak boleh diremehkan. Bagaimana kalau krisis mental pemimpin berlarut-larut? Orang sudah apatis duluan memimpin suatu organisasi. Malas mendapat kritik, malas mendengar nasehat dari senior, malas meminta pendapat orang lain, juga malas harus berurusan dengan birokrasi yang sering sangat memusingkan karena tidak efektif dan efisien. Bukankah itu suatu tantangan yang harusnya kita hadapi dengan kelapangan hati dan berniat untuk ibadah semata kepadaNya. Niatan yang lurus untuk pengabdian masyarakat tidaklah cukup. Tapi harus ada tekad untuk selalu menjadi pendengar yang baik dan visi ke depan dalam memajukan daerah tercinta. 

Mental pemimpin seperti inilah yang harus dipunyai anak-anak sejak dini. Sejak di Sekolah Dasar, anak-anak harus diajarkan mandiri dan berani bertanggungjawab , berani memimpin teman-temannya yang lain. Menjadi ketua kelas, menjadi ketua Mading, ketua Pramuka, atau pemimpin organisasi yang lain. Setiap anak memang punya karakter berbeda, punya bakat yang berbeda. Mari kita gali bakat dan potensi mereka , dan jadikan mereka terbaik di bidangnya dan bisa memimpin teman-temannya yang lain. 

Harapan saya tidak muluk-muluk, semoga tahun-tahun berikutnya PILKADA di daerah saya bisa berjalan dengan baik, seru dan PASLON tidak tunggal lagi. Generasi berikutnya semoga adalah generasi yang berani memimpin daerah dengan amanah dan generasi yang takut pada tindakan korupsi dan kesewenang-wenangan. Aamiin. 

#SalamPilkadaDamai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline