Lihat ke Halaman Asli

Belajar Kreatif Mengolah Kata dari Penulis Mashdar Zainal

Diperbarui: 24 Mei 2018   22:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Sebenarnya sudah lama saya tergelitik dengan cerpen karya Mashdar Zaenal ini, yang berjudul Laki-laki yang Kawin dengan Babi. Mengapa saya tergelitik dengan cerita ini? Selain judulnya unik dan bikin penasaran, saya juga bisa belajar banyak dari olahan kata yang dihasilkan dari kreatifitas penulis. Sungguh saya sangat terhibur. Susunan kalimatnya tak rumit, sebaliknya pembaca bisa tersenyum simpul saat membacanya, meskipun bukan jenis cerita komedi.

Saya hanya ingin berbagi tentang cerpen ini untuk sekedar sebagai wacana dan pembelajaran bagi penulis pemula seperti saya. Ada beberapa kalimat yang menurut saya unik dan beberapa ada yang mengambil dari padanan bahasa Jawa (karena penulis memang berasal dari Jawa Timur). Mau tahu apa saja kalimat tersebut ? Yuk, simak beberapa kalimat yang sudah saya pelototi .

  • Setahun silam, menjelang lingsirnya matahari...
  • Dengan tangan kanan masih menggenggam arit, dan tangan kiri mencengkeram sempalan dahan johar...
  •  ... ia lupa membereskan dahan-dahan johar yang berserak di teritis rumah.
  • "Kenapa ayamnya ditaruh di kurungan, bukan di kandang?"
  • ...ia masih suka pergi ke lapangan bocah-bocah cilik bermain bola, layangan...
  • ... angan-angan yang tak pernah berganti dari tahun ke tahun, sampai tubuhnya kisut.
  • ... ia selalu mencegatnya, lalu bertanya apakah ada gadis di luar sana yang belum menikah...
  • ...ia tinggal seorang diri di rumah yang dari hari ke hari makin berselengkat, seperti rumah tanpa penghuni.
  • ... ia mengoceh panjang perihal babi betina yang mendatanginya...
  • Dari hari ke hari, menyundul bulan, ayam-ayamnya semakin babar.
  • ...kemarau datang bagai mengaum. Memberangus hari-hari.
  • ...warga berurung menjadi satu, melabrak rumah bau di pinggir ladang ubi itu.
  • ... lantas menyodorkan oncor dan menjentikkan api pertama.
  • ... ia menjerit-jerit. Menggelongsor di tanah.

Kata-kata yang bergaris miring adalah kata yang berasal dari bahasa Jawa. Seperti lingsir, arit (sabit), sempalan, teritis, kurungan, bocah cilik, layangan, kisut, mencegat, babar (berbiak, menetas), oncor (obor), dan beberapa kosa kata yang baru yang saya baru tahu artinya, setelah intip kamus . Ada kata berurung, berselengkat dan pemanai . 

Begitulah ceritanya, saya belajar banyak dari cerpen ini. Sungguh luar biasa kosa kata Mashdar Zainal. Terima kasih banyak sudah memberikan wacana yang bermanfaat. 

Buat para penulis pemula, jangan berhenti belajar . Tetap semangat menjaga komitmen menulis ! Sepeti ranting pohon, teruslah menjalar ke langit apapun yang akan terjadi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline