Lihat ke Halaman Asli

Aulia HanaFaradiba

Mahasiswa IAIN Ponorogo

Takakura Sahabat Rumah Tangga: Langkah Tanggap Masyarakat Desa Kauman dalam Mengatasi Masalah Sampah Rumah Tangga

Diperbarui: 24 April 2024   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pribadi 

Sampah organik merupakan salah satu tantangan besar dalam pengelolaan lingkungan di era modern ini. Akumulasi sampah organik tidak hanya menciptakan masalah lingkungan seperti pencemaran udara dan air, tetapi juga mengurangi kesuburan tanah secara bertahap. Salah satu program lingkungan yang semakin mendapat perhatian dari pemerintah maupun masyarakat adalah pembuatan kompos.

Namun, proses pembuatan kompos seringkali memerlukan waktu yang cukup lama dan pemahaman yang mendalam tentang dinamika dekomposisi bahan organik. Oleh karena itu, dalam upaya menyederhanakan proses pembuatan kompos, metode Takakura muncul sebagai alternatif yang menjanjikan. 

Metode Takakura dikembangkan oleh Dr. Yoshinori Takakura, dengan menggabungkan prinsip-prinsip sederhana dengan pemanfaatan mikroorganisme yang bermanfaat untuk mempercepat proses dekomposisi sampah organik. Metode Takakura menggunakan fermentasi sebagai sarana untuk menguraikan material sampah. Dengan menggunakan mikroba, material sampah yang dihasilkan tidak akan menghasilkan bau busuk.

Dampak positif dari penerapan metode Takakura dalam pengolahan sampah organik rumah tangga juga terlihat melalui pengurangan jumlah sampah organik yang masuk ke tempat pembuangan akhir, mengurangi risiko pencemaran lingkungan, sehingga membantu meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan. Dengan demikian, penerapan metode Takakura tidak hanya mendukung upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan, tetapi juga memperkuat keberlanjutan lingkungan dan pertanian lokal.

Metode Takakura dimulai dengan menempatkan biang kompos dalam keranjang, diletakkan sekitar 5 cm di atas permukaan alas. Selanjutnya, bahan-bahan kompos ditambahkan di atasnya. Bahan kompos ini terdiri dari sampah berkarbon (sampah coklat) sebagai sumber energi, serta bahan yang mengandung mikroba dan nitrogen (sampah hijau). Beberapa contoh sampah coklat yang dapat digunakan meliputi: 

*       dedaunan kering, 

*       rumput kering, 

*       serbuk gergaji, 

*       sekam padi, 

*       kertas, 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline