SAMPAI KAPAN ME-KAPITALISME DIRI SENDIRI?
“BEAUTY STANDART”
Berbicara tentang kapitalisme, kapitalisme merupakan istilah yang sudah tak asing lagi di dengar. Arti dari kata kapitalis sendiri seringkali dikaitkan dengan mereka pemilik modal atau mereka yang banyak uang sehingga memiliki modal , sementara pahamnya disebut Kapitalisme.
Arti kapitalis juga sering diartikan sebagai pasar bebas. Dalam menjalankan sistem perekonomian, suatu negara membutuhkan suatu ideologi ekonomi agar seluruh fungsi bisa berjalan dengan baik serta teratur. Ada sejumlah ideologi yang bisa diadopsi, salah satunya yakni kapitalisme.
Zaman sekarang adalah zaman mengikuti Trend. Jika engkau tidak pandai pandai menyesuaikan Trend atau Era maka secara otomatis akan dicap kudet bahkan ketinggalan zaman.bahkan Intensitas manusia yang berkecimpung dengan media sosial juga tidak jarang menemukan berbagai isu, salah satu isu yang menggerogoti kepercayaan diri para perempuan adalah isu beauty standard. Sebuah trend kecantikan yang tidak jelas ketegasan hukumnya, namun cukup ampuh membuat para perempuan melakukan banyak usaha untuk mencapai gelar cantik sesuai standar sosial masyarakat.
Cantik yang paling dominan terkemuka adalah cantik indiferenisasi yaitu: mengabaikan keunikan yang dimiliki setiap individu. seperti“citra” dan “penampilan” yang berbeda – beda lahiriah menjadi realitas yang dianggap sangat ‘penting'.
Lucu ya, sebuah nilai relatif namun seringkali digeneralisasi menjadi nilai yang absolut atau bahkan universal
Jika menengok sejarah, standar kecantikan Indonesia memang paling banyak dipengaruhi oleh bangsa-bangsa yang pernah menjajah Indonesia. Apalagi dengan kuatnya arus globalisasi di era modern ini, yang menjadikan standar kecantikan orang Indonesia tidak pernah lagi benar-benar Indonesia.
Bahkan selama ini, industri kecantikan di Indonesia berkembang pesat di atas perasaan insecure para perempuan terhadap tubuh dan wajahnya. Mereka menciptakan berbagai produk seperti krim pemutih wajah, obat pelangsing tubuh, losion anti keriput, dan lain sebagainya.
Dengan membuat standar yang ‘mustahil’ seperti itu dan seragam lewat media, yaitu kulit putih dan mulus, tubuh langsing, perempuan dibuat berpikir bahwa ada sesuatu yang salah dengan tubuh mereka dan harus diubah demi masuk standar kecantikan tersebut. Dan tentunya tidak lepas dengan serangkaian produk perawatan yang ujung-ujungnya mengharuskan kita mengeluarkan uang.
Standar kecantikan bisa dikaitkan dengan Kapitalisme, yaitu sebuah mahzab ekonomi dimana cita-cita dari sebuah kegiatan ekonomi adalah bermodalkan sekecil mungkin dan mendapat untung sebanyak-banyaknya, paham ini akan menjadi baik jika diolah orang yang baik, namun akan berbeda jika pemegang mahzab ini merupakan seorang yang kapitalis ,Lalu kaitannya apa standar kecantikan dengan kapitalisme?