Lihat ke Halaman Asli

Hampir Punah, Industri Pembuatan Gerabah Tradisional Diinovasi Mahasiswa KKN Upgris

Diperbarui: 11 Februari 2022   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Industri kerajinan gerabah adalah industri kerajinan dengan bahan baku yang digunakan adalah tanah liat. kerajinan tangan dengan bahan dari tanah liat yang memiliki nilai jual cukup lumayan. Dengan kreatifitas dan keuletan, kerajinan tanah liat ini bisa kita jadikan sebagai mata pencaharian untuk mendapatkan uang.

Di Desa Keliling, Kelurahan Kunden Kabupaten Grobogan pada jaman dahulu masyarakatnya rata rata berprofesi sebagai pembuat gerabah, namun seiring berjalannya waktu, hanya tersisa 3 orang saja yang masih bertahan menjalani profesi sebagai pembuat gerabah. Salah satunya ibu Kasminah (59 tahun). Ibu Kasminah masih bertahan dengan profesi ini, namun ibu Kasminah hanya membuat satu jenis gerabah saja yaitu gentong. Gentong buatan ibu Kasminah hanya memiliki satu ukuran saja, Ibu kasminah hanya membuat gentong berukuran sedang saja.

Pada hari jumat (11/02/2022) mahasiswa KKN UPGRIS kelurahan Kunden kelompok 108 Berinisiatif mendatangi ibu Kasminah, untuk memberikan inovasi kepada ibu Kasminah. Namun sebelum memberi inovasi, mahasiswa KKN bertanya terlebih dahulu apakah ibu Kasminah mampu untuk membuat aneka bentuk, dan ibu Kasminahpun mampu. Pada akhirnya mahasiswa mulai memberikan penjelasan tentang inovasi produk gerabah. Ibu Kasminah pun berantusias mendengarkan penjelasan dari mahasiswa tentang inovasi produk gerabah.

Mahasiswa KKN disini memberi penjelasan kepada ibu Kasminah untuk mulai membuat gerabah selain gentong, seperti membuat guci, vas bunga, pot bunga, mahasiswa KKN juga memberikan ide kepada ibu Kasminah untuk membuat gentong dengan berbagai ukuran sesuai dengan permintaan pasar. Dan ibu kasminah setuju dengan ide dari mahasiswa tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline