Lihat ke Halaman Asli

Aulia P. D. Tentua

Mahasiswa Universitas Katolik Darma Cendika

Kemajuan Teknologi di Bidang Industri Manufaktur! Siap Tidak Siap? Harus Siap!

Diperbarui: 27 April 2024   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Industri manufaktur adalah sektor ekonomi yang berfokus pada produksi barang dengan menggunakan tenaga kerja, mesin, dan teknologi untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi yang siap dijual. Industri manufaktur merupakan tulang punggung perekonomian global, tetapi di tahun 2024, industri manufaktur menghadapi serangkaian tantangan yang mendesak. Dengan teknologi yang terus berkembang, perubahan kebijakan perdagangan, dan perubahan tren konsumen, para pemimpin industri dihadapkan pada tekanan untuk beradaptasi dengan cepat atau mereka akan dikalahkan oleh pesaing.

Teknologi yang terus berkembang dengan cepat, menciptakan peluang baru sekaligus menimbulkan tantangan bagi industri manufaktur. Perkembangan teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan manufaktur aditif (3D printing) dapat mengubah cara proses produksi, pemeliharaan, manajemen rantai pasok, dan sebagainya. Sehingga para pemangku kepentingan di sektor manufaktur dihadapkan pada beberapa tantangan yang membutuhkan strategi inovatif dan adaptif untuk mengatasi hal tersebut.

Beberapa tantangan yang dihadapi Industri Manufaktur pada 2024 diantaranya:

1. Perubahan Teknologi

Perkembangan teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan manufaktur aditif (3D printing) membuka peluang baru bagi industri manufaktur. Namun, untuk mengadopsi teknologi ini, perusahaan perlu mengatasi tantangan seperti biaya investasi, integrasi sistem, dan keamanan data.

2. Ketidakpastian Pasar Global

Perubahan pada kebijakan perdagangan, naik-turunnya nilai tukar, dan gejolak ekonomi global dapat menciptakan ketidakpastian dalam pasar manufaktur. Oleh karena itu, perusahaan harus mengembangkan strategi yang fleksibel, mungkin dengan tidak bergantung pada satu pasar saja atau fokus pada segmen yang lebih stabil.

3. Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Industri manufaktur menghadapi kekurangan tenaga kerja terampil. Terlebih dengan kemajuan teknologi saat ini, rata-rata proses manufaktur telah dijalankan oleh robot sehingga SDM yang dibutuhkan semakin sedikit dan tenaga kerja harus memiliki kemampuan yang cukup untuk mengoperasikannya. Sehingga perusahaan perlu menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan tenaga kerja yang kompeten dan mempertahankan mereka dengan memperhatikan kesejahteraan karyawan.

4. Green Manufacturing

Tekanan untuk mengurangi dampak lingkungan di sekitar industri semakin meningkat. Perusahaan harus mengadopsi praktik produksi yang lebih ramah lingkungan, mungkin dengan menggunakan energi terbarukan, mengurangi limbah, dan daur ulang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline