Oh Su Hyang seorang dosen dan pakar komunikasi terkenal di Korea Selatan berhasil menyajikan bacaan yang diminati oleh orang-orang dan menjadi salah satu buku Best Seller beberapa tahun terakhir ini yang diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer dalam bahasa Indonesia pada tahun 2018.
Dalam buku Bicara Itu Ada Seninya, Oh Su Hyang menuangkan rahasia agar komunikasi dapat berjalan efektif dengan gaya bahasa yang lumayan ringan membuat saya sebagai pembaca pemula yang sangat malas membaca menjadi tertarik untuk melanjutkan bacaan hingga kehalaman 238 yang merupakan halaman terakhir buku ini. menariknya itu karena lewat buku ini seperti diberi jawaban serta trik dan tip kepada saya yang sedang memulai membenahi cara bersosial dan berkomunikasi.
Sebagai seorang mahasiswi yang bisa dikatakan sangat lemah dalam hal membaca, namun dipaksa membaca karena untuk memenuhi tugas mata kuliah dan setelah dijalani ternyata tidak semembosankan itu, ketika kita bisa mendapatkan buku yang sesuai dengan yang kita sukai dan Relate dengan kehidupan kita sehari-hari dan itulah yang saya dapatkan ketika membaca buku ini.
"Ucapan berperan menunjukkan karakter seseorang, sehingga harus dilatih secara khusus dan penuh perhatian." (Kim Sin Il)
Testimoni yang tertulis dihalaman awal buku berhasil merenggut perhatian saya dan memutuskan untuk lanjut membacanya karena menurut saya mempelajari ilmu komunikasi itu adalah hal yang perlu dilakukan oleh setiap orang apalagi saya yang merupakan mahasiswi Komunikasi, tentu buku ini sangat amat membantu baik itu dalam berkomuniasi dengan orang lain maupun membangun kepercayaan pada diri sendiri.
Mungkin bagi beberapa orang termasuk saya dulunya menganggap komunikasi itu adalah hal yang sepele karena kita lakukan setiap harinya, namun pada peraktiknya ada banyak hal kecil yang luput dari ingatan kita yang memilki pengaruh besar sebenarnya namun kita tidak menyadarinya.
Kesan pertama jumpa sangat mempengaruhi suatu hubungan atau dalam ilmu komunikasi juga dikenal dengan efek Hallo, efek ini sangat mempengaruhi pandangan pribadi seseorang terhadap orang yang ditemuinya seperti yang saya alami saat pertemuan pertama perkuliahan, saat itu dalam ruang kelas dosen sudah mulai menjelaskan materi tiba-tiba seseorang masuk dengan sedikit ragu-ragu dan menundukkan kepala untuk izin masuk kelas ternyata dia teman satu Program Studi saya yaitu Komunikasi dan Penyiaran Islam. Dia merupakan teman satu prodi pertama yang saya temui dan saya merasa senang saat itu.
Perlakukan orang lain seperti kamu ingin diperlakukan
Selain kesan pertama ada tahapan lainnya yang membuat hubungan komunikasi itu berjalan dengan baik. Saya memilki teman yang sering berbicara saat kami sedang ada waktu luang, diawal perjumpaan dia tidak leluasa saat berbicara, namun saat saya melihat matanya ketika dia sedang bercerita ada banyak hal yang sebelumnya tidak dibahas malah dibahas bahkan dibuka habis-habisan.
Selain itu, yang dia bahas itu masih dapat saya pahami, dia bercerita tentang kisah hidupnya dari masa sekolah sampai saat ini dia berkuliah ada banyak masalah yang dia hadapi mulai dari keuangan, keluarga, pertemanan bahkan percintaan dan akhirnya menemukan solusi dengan tekad kuatnya untuk lanjut berkuliah dan menjadi perantau di kota Meulaboh.
Saya pun menanggapi ceritanya dengan sesekali memberi pertanyaan dan memuji ketangguhannya dalam melewati masalahnya serta memberi reaksi dengan ekspresi yang saya tampilkan untuk mendukung emosi yang dia keluarkan. Ternyata ini sangat efektif saat diterapkan sehinga memancing kepercayaan dan terbangun suatu hubungan yang baik diantara kami.