Lihat ke Halaman Asli

Aufa Atiqa Lubis

Mahasiswi Ilmu Komunikasi (Jurnalistik) di Universitas Nasional

Komunikasi Antar Pribadi Sebagai Penyelesaian Konflik Anak

Diperbarui: 5 Desember 2022   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komunikasi antar pribadi menjadi solusi aktif yang hingga saat ini cukup efektif penggunaannya. Pelaku komunikasi akan mendapatkan kepuasan dalam menyampaikan informasi kepada lawan bicara dengan melakukan komunikasi antar pribadi, sebab pelaku komunikasi dapat memperhatikan secara langsung perubahan ekspresi, gerak tubuh, hingga nada bicara lawan bicara. 

Terlebih dalam kasus konflik anak, komunikasi antar pribadi lebih efektif penggunaannya dibanding komunikasi satu arah melalui media. 

Dalam menyelesaikan konflik anak, akan lebih mudah bagi orang tua ketika bertanya secara langsung kepada anak terkait masalah yang dihadapi di lapangan. 

Orang tua dapat lebih memahami maksud dan posisi anak tanpa menghakimi, sehingga tercipta komunikasi selaras antara informasi yang disampaikan anak dan yang diterima orang tua. Sebab, tidak sedikit, orang tua banyak mengalami kesalahpahaman sebab hanya mendapatkan sumber informasi satu arah.

Misalnya, pada kasus pelaku perundungan. Orang tua harus memperhatikan dan bertanya dengan benar alasan anak melakukan hal tersebut tanpa menghakimi. 

Dengan mendengarkan jawaban anak secara langsung, orang tua dapat menyimpulkan alasan anak memiliki konflik dengan merundung teman lainnya. Orang tua dapat mendengarkan dan memperhatikan perubahan perilaku anak. 

Komunikasi antar pribadi sangat membantu dan penting untuk dipahami, khususnya bagi orang tua untuk memahami konflik yang dihadapi anak, baik konflik fisik atau batin. 

Melalui komunikasi langsung yang dilakukan dengan dua arah, orang tua dan anak akan memiliki ikatan yang lebih kuat dan mampu belajar memahami satu sama lain, sehingga tercipta solusi yang tepat terhadap konflik yang dihadapi. 

Sebab, seringkali anak-anak merasa sungkan, takut, dan tidak mau menjawab pertanyaan orang tua atas konflik yang dihadapi karena pertanyaan yang disampaikan cenderung menyudutkan.

Oleh karena itu, komunikasi antar pribadi sangat penting untuk dipelajari sebagai solusi penyelesaian konflik anak maupun solusi aktif atas konfik yang terjadi di lapangan agar tidak menciptakan kesenjangan dan kesalahan informasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline