Bahasa Indonesia sering kali dipandang sebagai bahasa yang miskin kosakata.
Pandangan ini, bagaimanapun, mungkin merupakan kesalahpahaman terhadap dinamika dan fleksibilitas bahasa Indonesia itu sendiri.
Bahasa Indonesia, sebagai bahasa resmi dan bahasa nasional Indonesia, adalah hasil dari proses evolusi panjang yang melibatkan berbagai unsur, mulai dari berbagai dialek dan bahasa daerah di seluruh kepulauan Indonesia hingga pengaruh dari bahasa-bahasa asing yang masuk ke dalam ranah komunikasi sehari-hari.
Pertama-tama, penting untuk menyadari bahwa kekayaan bahasa Indonesia tidak hanya terbatas pada jumlah kata yang terdapat dalam kosakatanya.
Sebaliknya, kekayaan bahasa Indonesia tercermin dalam kemampuannya untuk terus berkembang, menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, dan menanggapi kebutuhan komunikasi yang terus berubah.
Fleksibilitas bahasa Indonesia sangat terlihat dari kemampuannya mengadopsi dan menyesuaikan kata-kata baru, baik dari bahasa-bahasa asing maupun dari perkembangan dalam masyarakat itu sendiri.
Perlu diakui bahwa dalam beberapa kasus, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bahasa Indonesia memang terkadang memerlukan pengenalan kata-kata baru atau istilah teknis yang belum memiliki padanan langsung dalam bahasa Indonesia.
Namun, hal ini tidak menunjukkan bahwa bahasa Indonesia miskin kosakata.
Sebaliknya, bahasa Indonesia menunjukkan kekayaannya dalam kemampuan untuk mengadaptasi kata-kata baru ini ke dalam sistem morfologi dan sintaksisnya sendiri.
Disamping itu, kosakata unik dalam bahasa Indonesia juga mencerminkan kearifan lokal dan kekayaan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.