Lihat ke Halaman Asli

Audyna

Mahasiswa

Rendahnya Literasi Keuangan Syariah di Kalangan Masyarakat

Diperbarui: 7 Desember 2021   03:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ekonomi syariah hadir di Indonesia mulai tahun 1991, ditandai dengan hadirnya Bank Muamalat dan UU syariah no 7 tahun 1992 tentang perbankan yang mendukung pendirian Bank Muamalat yang merupakan bank syariah pertama di Indonesia. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tahun ini, 2021 perekonomian syariah di Indonesia mengalami perkembangan yang  signifikan dengan resminya  Bank Syariah Indonesia di bentuk. Namun perkembangan ini tidak berbanding lurus dengan data literasi perekonomian syariah yang hanya berada pada 8,11%.

Minimnya literasi keuangan syariah disebabkan karena masyarakat terkendala pemahaman terhadap perekonomian syariah, sehingga perekonomian konvensional dirasa lebih mudah dan masyarakat belum memahami secara menyeluruh mengenai digitalisasi.

"literasi masyarakat tentang ekonomi syariah sangat minim baru berkisar 8 hingga 9% dan itu merupakan tanggung jawab kita bersama baik dari akademisi, praktisi maupun masyarakat untuk meningkatkan literasi serta pemahaman kepada masyarakat," kata Wakil Dekan I FEBI UIN Raden Intan Lampung dalam acara Syariah Corner, Selasa (20/04/2021).

Menurutnya, minimnya literasi keuangan syariah di kalangan masyarakat merupakan tanggung jawab bagi kita semua dari seluruh komponen baik itu akademisi, praktisi maupun masyarakat.

Dia juga menyoroti pentingnya edukasi terkait literasi keuangan syariah yang akan meningkatkan perekonomian syariah Indonesia.

"pentingnya kita mengedukasi masyarakat terhadap keuangan syariah ini, dengan harapan masyarakat paham tentang literasi keuangan syariah yang juga akan meningkatkan perekonomian syariah," ujarnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline