Lihat ke Halaman Asli

Audya Alin Sagita Ratri

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Mengenal Tahapan Bermain dan Permainan Anak Usia Dini Melalui Media Wayang Boneka

Diperbarui: 10 April 2022   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bermain wayang boneka/dokpri

  

Bermain adalah salah satu hal yang akan dilakukan oleh semua anak usia dini. Bermain juga termasuk ke dalam aktivitas anak yang bisa membantu untuk membuat hati mereka merasa senang. Melalui bermain ini anak bisa bereksplor dan berimajinasi. Selain itu, bermain juga bisa membantu untuk mengembangkan aspek anak usia dini. 

Bermain ini juga bisa meningkatkan kemampuan bercerita, belajar berkolaborasi dengan lingkungan sekitar, melatih otot lengan dan lain sebagainya. Contoh kegiatan bermain yang dilakukan anak diatas adalah dengan bermain peran tetapi anak tersebut menggunakan media wayang boneka. Di dalam gambar tersebut anak bermain sambil membuat cerita sendiri sambil menggerakkan wayangnya. 

Hal itu juga bisa membantu anak untuk melatih kelancaran bahasa dan pembentukan kata. Hal itu juga bisa melatih otot- otot tangan.  Namun, dalam bermain pada anak usia dini juga memiliki beberapa tahapan bermain. Berikut penjelasan mengenai beberapa tahapan bermain antara lain :

(1) Bermain Unoccupied
Tahap ini anak belum bisa sepenuhnya terlibat langsung dalam kegiatan bermain anak akan lebih benyak mengamati  segala sesuatu yang menarik perhatian.

(2)Bermain Solitary
Tahap ini anak mulai bermain aktif namun anak tidak akan memperhatikan kehadiran anak lain disekitar. Tahap inilah anak masih memiliki sifat egosentris yang masih dominan.

(3)Bermain Onlooker
Tahap ini anak akan lebih banyak memperhatikan lingkungan sekitar. Tahap ini anak akan memiliki minat untuk mengamati  tetapi anak tidak bisa bergabung didalam kegiatan bermain tersebut.

(4)Bermain Paralel
Tahap ini anak bisa bermain bersama dengan anak anak yang berada disekitarnya. Tetapi mereka hanya fokus pada permainan mereka sendiri.

(5)Bermain Asosiatif
Tahap ini anak melakukan kegiatan bermain ditempat dan jenis permainan yang sama tetapi mereka tidak bermain bersama mereka hanya melakukan saling meminjamkan alat bermain.

(6)Bermain Kooperatif
Tahap ini  anak menunjukkan adanya saling kerjasama dalam kegiatan bermain. Permainan yang dilakukan akan memiliki tujuan yang sama. Contoh anak membentuk sebuah tim dan anak bisa menunjukkan kerja sama dan pembagian peran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline