Lihat ke Halaman Asli

Kolaborasi Tim UNNES GIAT 9 dan PKK Desa Beseran Atasi Masalah Sampah dengan Biopori

Diperbarui: 19 Juli 2024   18:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis, 2024

Tirip - Beseran, 19 Juli 2024

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim UNNES GIAT 9 2024 menunjukan peran aktif mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan sosialisasi pembuatan biopori untuk mengatasi masalah sampah. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Hari Rabu (17/07/2024), bertempat di Balai Desa Beseran, Kaliangkrik, Kab. Magelang. Tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk mengurangi volume limbah organik sehingga dapat dimanfaatkan kembali.

Sosialisasi ini dihadiri oleh Kepala Desa Beseran beserta para Kepala Dusun di Desa Beseran. Turut juga hadir Bhabinkantibmas guna mendukung kelancaran kegiatan sosialisasi tersebut. Sholykhul Abidin, selaku kormades UNNES GIAT 9 Desa Beseran menyampaikan

 " Dengan diadakannya sosialisasi biopori ini, harapannya warga Desa Beseran mendapatkan pengetahuan sekaligus praktik langsung di rumah masing-masing untuk memanfaatkan sampah organik di rumah menjadi kompos. Tentu hal ini sangat membantu mengurangi sampah".

Pengolahan sampah biopori bukanlah sekedar mengurangi beban sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tetapi juga menciptakan pupuk organik berkualitas tinggi yang bermanfaat bagi tanaman. Dalam sosialisasinya, mahasiswa KKN tidak hanya memberikan penjelasan teknis tentang pembuatan lubang biopori, tetapi juga mengajarkan warga Desa Beseran tentang cara membuat pupuk organik dari hasil olahan sampah biopori.

Proses pembuatannya sangat mudah dengan menyiapkan alat dan bahan yakni linggis atau bor tanah, pipa PVC dan penutup yang sudah dilubangi, sampah organik serta air. Langkah - Langkah pembuatannya yang pertama, melubangi  pipa PVC yang telah dibuat, setelah pipa PVC dilubangi kemudian menentukan tempat yang akan dijadikan tempat pembuatan. Lokasi yang baik sebaiknya di tempat terbuka agar air hujan dapat masuk ke dalam lubang resapan biopori. Kemudian menggali tanah menggunakan linggis atau dapat menggunakan bor tanah, setelah tanah dilubangi masukkan pipa PVC yang telah di desain khusus untuk digunakan sebagai resapan biopori, kemudian isi pipa PVC dengan sampah organik setelah itu tutup pipa PVC.

Program pembuatan biopori oleh mahasiswa KKN UNNES GIAT 9 di Desa Beseran bukan hanya sekedar proyek sementara, namun merupakan langkah nyata dalam memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Dengan kolaborasi antar mahasiswa, masyarakat dan pemerintah desa, diharapkan program ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

 

Penulis, 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline